Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah
DOI:
https://doi.org/10.37090/jdp.v1i2.1198Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan usaha peternakan secara internal
dan eksternal dan menganalisis strategi pengembangan usaha peternakan sapi Potong. Penelitian in telah
dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2023 Penelitian dilakukan di Desa Adi Jaya Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Penentuan responden dalam penelitian menggunakan metode
simple random sampling (acak sederhana). Metode digunakan pada penelitian adalah metode survey. Variabel
yang diamati yaitu Faktor Internal (kekuatan dan kelemahan) dan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman). Data
yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah secara matematis dan dianalisis menggunakan “SWOT
Analisis” serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dibahas secara deskriptif. Berdasarkan hasil
analisis SWOT diidentifikasi beberapa poin penting yaitu : Faktor internal yang berupa kekuatan tertinggi yaitu
pengalaman beternak yang memiliki skor tertinggi yaitu 0,48 dan menjadi prioritas pertama dalam strategi faktor
internal (kekuatan). Pada peringkat kedua yaitu angka 0,41 yang terdapat pada pertanyaan saluran distribusi
pendek. Faktor eksternal yang berupa peluang tertinggi terdapat pada nilai 0,61 yang mana terdapat pada
pertanyaan yaitu Penyuluhan dan pengawasan rutin dari PPL dan skor tertinggi kedua yaitu meningkatnya
kesadaran masyarakat akan gizi.
Referensi
Aciar. 2003. Strategies to improve Bali cattle in Eastern Indonesia. ACIAR Proc. No.110. Canberra.
Ayalew, T, B. Duguma and T. Tolemariam. 2014. Traditional Cattle Fattening and Live Animal Marketing System in Different Agro-Ecologicies of Ilu Aba Bora Zone, Oromia, Ethiopia. Global Veterinaria 10 (5) : 620-625.
Bamualim, A. & A. Wirdahayati. 2003. Nutrition and management strategies to improve Bali cattle productivity in Nusa Tenggara. Prosiding seminar strategies to improve Bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.
Budiarto, A. 1991. Produksi Sapi Potong di Jawa Timur 1988-1989. Tesis Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Cianjur, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institute: Bogor.
David, F. 2009. Strategic Management. Edisi ke-12. Salemba Empat, Jakarta. Dewandini,2010. Motivasi peternak dalam kegiatan berusaha ternak di Desa Saganten
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Pengembangan Lumbun Pakan Ruminansia Tahun 2012. Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Dwiyanto, K. & A. Priyanti. 2008. Keberhasilan pemanfaatan sapi Bali berbasis pakan lokal dalam pengembangan usaha sapi potong di Indonesia. Wartazoa Vol. 18. No. 1: 34-45.
Elly, F. H, P. O. V. Waleleng, Ingriet D. R. Lumenta dan F. N. S. Oroh. 2013. Introduksi Makanan Ternak Sapi Di Minahasa Selatan. Joural of Tropica Forage science (Pastura) Vol 3 No 1 : 5-8. ISSN 2088-818x
Gurnadi, E. 1998. Livestock development in Indonesia. Makalah seminar nasional pengembangan peternakan di Indonesia. Jakarta.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Harmanto, 1996. Analisa Usaha Tani. Bina Aksara. Jakarta
Hoda, A. 2002.Potensi Pengembangan Sapi Potong Pola Usaha Tani Terpadu di Wilayah Maluku Utara.Tesis.Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Jannah, 2012. Strategi Pengembangan Sapi Bali (Bos sondaicus) pada Sistem Pemeliharaan Ekstensif dan Semi Intensif Desa Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Mirah, 2015. Potensi Pengembangan Ternak Sapi Pada Usaha Tani di Kecamatan Tareran Minahasa. Jurnal Zootek Vol 35 No 1 : 46-54
Misriani, 2011. Hubungan karakteristik peternak dengan pendapatan pada pembibitan sapi potong rakyat di kecamtan bayang, kabupaten pesisir selayar. “Skripsi” Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Mosher, A.T. 1996. Syarat-syarat Mutlak Pembangunan & Modernisasi Pertanian. Jakarta : Yasaguna
Mukson W, Roessali dan Setiyawan H. 2014. Analisis Wilayah Pengembangan Sapi Potong dalam Men-dukung Swasembada Daging di Jawa Tengah. Jurnal Peternakan Indonesia, 16(1), 26 – 32.
Ngoc, U. N.2009. Sustainablesolutions for solid waste management in southeast asian countries. Waste management. 29: 1982-1995
Nyoman, I. 2011. Analisis Nilai Tambah Dan Pendapatan Usaha Pengolahan Limbah Ternak: Studi Kasus Di Desa Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, Dwijenagro Vol. 1 No. 2 Issn : 1979-3901
Pearce, J. A. & Robinson. R. B. 2009. Competitive Strategy. McGraw-Hill, New York. Putu, I.G., Dewyanto, P. Sitepu, T.D. Soedjana, 1997. Ketersediaan dan Kebutuhan
Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep, Strategi Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, F. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi, Konsep, Strategi Untuk Mengadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep, Strategi Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, F. 2014. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, 18th. Gramedia Pustaka tama, Jakarta.
Saherman, I. 2007. Penerapan aspek teknis pemeliharaan sapi potong di desa bagan sinembah kecamatan bagan sinembah kabupaten rokan hilir. Jurnal Petemakan 4(2): 57 – 64
Soekartawi. 2005. Agribisnis Teori & Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Soedjana, M. 2005. Metode penelitian : Membimbing Dan Mengantar Kesuksesan Anda Dalam Penelitian.Insan Cendekia,Surabaya.
Suarsana, I. 2016. Konsumsi Daging Sapi Bali Dan Pengaruhnya Pada Profil Lipo protein Plasma Tikus. Jurnal veteriner udayana. 8(1): 86-92.
Talib, C. dan A. R. Siregar. 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pedet PO dan cross breednya dengan Bos Indicus dan Bos Taurus dalam pemeliharaan tradisional. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998.
Talib, C., K. Entwistle, A. Siregar, S. B. Turner, & D. Lindsay. 2003. Performance of Bali cattle heifers and calves prior to weaning in a feedlot system. Prosiding seminar strategies to improve Bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.
Tanari, M. 2001. Usaha Pengembangan Sapi Bali sebagai Ternak Lokal dalam Menunjang Pemenuhan Kebutuhan Protein asal Hewani di Indonesia. Jurnal Indonesia, Jakarta.
Teknologi Produksi Sapi Potong. Proceeding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner, Bogor, 7-8 Januari 1997 hal. 50-63.
Toelihere, M. 2003. Increasing the success rate and adoption of artificial insemination for genetic improvement of Bali cattle. Prosiding seminar strategies to improve Bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.
Wahyono, D.E., dan Hardianto, R..2004. Pemanfaatan Sumberdaya Pakan Lokal untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong. Prosiding Loka karya Nasional Sapi Potong, Hal. 66-76
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Tri meiyanto, Riko Herdiansah, Lusia Komala Widiastuti
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.