Evaluasi Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Peternakan Rakyat Pada Umur Yang Berbeda Di Kecamatan Seputih Agung

Penulis

  • Irwan Triyono Universitas Tulang Bawang
  • Miki Suhadi Universitas Tulang Bawang
  • Riko Herdiansah Universitas Tulang Bawang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada
sapi potong betina peternakan rakyat pada umur yang berbeda di Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung
Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2023 menggunakan 19 responden dengan
58 ekor ternak sapi Bali betina. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan secara purposive, yaitu desa Fajar Asri
Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder. Variabel yang diamati meliputi: Service Per Conception (S/C), Conception Rate (CR),
Calving Rate (CvR). Data yang diperoleh diolah dan dibahas secara deskriptif. Tingkat keberhasilan Inseminasi
Buatan di Kecamatan Seputih Agung kabupaten Lampung Tengah dapat digolongkan baik. Hal ini dapat dilihat
dari nilai S/C yang rendah (1,81), nilai S/C ini dapat digolongkan baik karena nilai rata rata S/C yang baik adalah
1,6 sampai dengan 2,0. Selain itu Conception rate penelitian ini tinggi (86 %) dan nilai Calving Rate yang tinggi
juga yaitu sebesar 78 %. Nilai S/C yang rendah akan diikuti Conception Rate yang tinggi dan Calving Rate yang
tinggi.
Kata kunci : Sapi Bali, Service per Conception, Conception Rate, dan Calving Rate.

Referensi

Anggraini, S. 2016. Status Reproduksi Dan Estimasi Output Berbagai Bangsa Sapi Di Desa

Sriwedari Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Skripsi.Jurusan Peternakan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Anonim. 2014. Tingkat Keberhasilan Program Inseminasi Buatan di Kecamatan Bongomeme

Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.

Badriah, N., dan R, Setiawan. 2012. Hubungan Pengetahuan Peternak Sapi Potong Terhadap

Keberhasilan IB di Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan. Program Studi

Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan. Jurnal Ternak 3 (2).

Budiawan A., N. Ihsan., dan S. Wahjuningsih. 2015. Hubungan Body Condition Score Terhadap

Service per Conception dan Calving Internal Sapi Potong Peranakan Ongole di

Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Bagian Produksi Ternak, Fakultas

Peternakan, Universitas Brawijaya. Jurnal Ternak Tropika Vol 16(1): 34-40.

Dwi G S., C. Anwar., dan S. Utama. 2013. Conception Rate, Service per Conception, dan

Calving Rate Setelah IB Pada Sapi Potong Di Kabupaten Tulungangung Periode

Januari Desember 2010. (1). PPDH Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR. (2). Fakultas

Kedokteran Hewan UNAIR. Veterina Medika[6 (1)].

Dwi V., N. Isnaini., dan S. Wahjuningsih. 2014. Service per Conception (S/C) Dan Conception

Rate (CR) Sapi Peranakan Simmental Pada Paritas Yang Berbeda Di Kecamatan

Sannkulon, Kabupaten Blitar. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.

Febrianthoro F., M. Hartono., dan S. Suharyati. 2015. Faktor-Faktor

YangmempengaruhiConception RatePada Sapi Bali Di Kabupaten Pringsewu. Student

of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University.

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 3(4): 239-244.

Feradis, 2010. Bioteknologi Reproduksi Pada Ternak. Afabeta. Bandung.

Ferdian A. 2006. Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Inseminasi Buatan Pada Ternak Sapi di

Kecamatan Kuranji, Pauh, Dan Koto Tangah Di Kota Padang. Skripsi. Fakultas

Peternakan Universitas Andalas.

Harjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.

Hastuti, D. 2008. Tingkat keberhasilah inseminasi buatan sapi potong ditinjau dari angka

konsepsi dan service per conception. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Wahid

Hasyim. Mediagro Vol 4(1):12-20.

Herawati T.,A. Anggraeni., L. Praharani., D. Utami., dan A. Argiris. 2012. Peran Inseminator

Dalam Keberhasilan Inseminasi Buatan Pada Sapi Perah. (1). Balai Penelitian Ternak,

Ciawi, Bogor. (2). Balai Inseminasi Lembang. Informatika Pertanian Vol 21(2):81-88.

Hunter, RHF. 1995. Physiology and Technology of Reproduction in Female Domectic Animals.

Academic Press Limited. Penerbit ITB, Bandung.

Kementan 2014. Penentuan Body Condition Score (BCS) Pada Sapi. Direktorat Kesehatan

Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kementerian Pertanian.

Khoibur, J. F. (2005). Evaluasi Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Program Insemiansi Buatan

Pada Sapi Bali Di Kabupaten JayaPura.Buletin Peternakan Vol 29 (3).ISSN 0126-

Labetubun J., F. Parera., dan S. Saiya.2014.Evaluasi Pelaksanaan Inseminasi Buatan Pada Sapi

Bali Di Kabupaten Halmahera Utara.Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian

Universitas Pattimura.Ambon.

Pane, I. 1990.Upaya meningkatkanmutu genetic sapi Bali diP3 Bali.Proc. Seminar Nasional

Sapi Bali 20–22September. hlm: A42.

Payne, W.J.A. and Rollinson, D. H.L. 1973. Bali Cattle. World Anim. Rev. 7, 13–21.

Prasita D., D. Samsudewa., dan E.T. Setiatin. 2014. Hubungan Antara Body Condition Score

Dan Lingkar Panggul Terhadap Litter Size Kambing Jawarandu Di Kabupaten

Pemalang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

Putu, I.G., K. Diwyanto., P. Sitepu., dan T.D. Soedjana. 1997. Ketersediaan dan kebutuhan

teknologi produksi sapi potong. Makalah Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan

Veteriner. Bogor 7-8 Januari 1997. Puslitbang Peternakan. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Bogor.

Rahayu. 2002. Evaluasi Pelaksanaan Inseminasi Buatan Sapi Potong di Kabupaten Sragen.

Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ridha M., Hidayati., dan A., Triani. 2007. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Jarak

Beranak (Calving Internal) Sapi Bali di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar.

Jurnal Peternakan 4 (2):65-69. ISSN 1829-8729.

Roelofs, J., Eerdenburg Van., F.J.C.M. Hunte., R.H.F. Gtius, and L., Hansen. 2010 . When is a

cow anestrus? Crinical and Practical Aspects: Review. J. Theriogen.(74):327-344.

Saacke, R.G. 2008. Insemination Factors Related to timed AI in Cattle. J. Theriogen (70):479-

Salisbury, G. W. dan N. L. Van Demark. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan

pada Sapi. Diterjemahkan oleh R. Djanuar. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Sayuti A. Herrialfian., Armansyah T., dan Siregar TN. 2011. Penentuan Waktu Terbaik Pada

Pemeriksaan Kimia Urin Untuk Diagonosis Kebuntingan Dini Pada Sapi Lokal. Jurnal

Kedokteran Hewan . 5(1): 23-26.

Soegiharto, S., 2004. Data dan Analisis Potret Tenaga Kerja di Sektor Pertanian. Media

Informasi dan Komunikasi Pusdatinaker. Depnakertrans, Jakarta Selatan.

Susilorini, T.E., M.E. Sawitri dan Muharlien. 2007. Budidaya 22 Ternak Potensial. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Tanari, M. 1990. Estimasi Dinamika Populasi dan Produktivitas Sapi Bali di Provinsi Daerah

Tingkat I Bali. Tesis. Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa, Bandung

Wulan,C.P ., Affandhy., L., Pamungkas, D. (2005). Observasi Kualitas Spermatozoa Pejantan

Simmental dan PO Dalam Straw Dingin Seteleh Penyimpanan 7 hari Pada Suhu 5 C.

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-30

Cara Mengutip

Irwan Triyono, Miki Suhadi, & Riko Herdiansah. (2024). Evaluasi Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Peternakan Rakyat Pada Umur Yang Berbeda Di Kecamatan Seputih Agung. JDP: Jurnal Dunia Peternakan, 2(1), 32–40. Diambil dari https://jurnal.utb.ac.id/index.php/jdp/article/view/1603