FRAKSI ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) SEBAGAI ANALGETIKA TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.37090/jfl.v8i2.146Abstrak
Daun lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman obat yang tumbuh subur di Indonesia. Salah satu kandungan utama daun lidah buaya (Aloe vera L.) adalah flavonoid yang memberikan berbagai macam aktivitas farmakologi salah satunya sebagai analgetika. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek analgetika fraksi etanol daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi secara termik. Hewan uji yang digunakan adalah 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus putih jantan. Kelompok 1 diberikan2 ml suspensi CMC 0,5%, kelompok 2 diberikan2 ml suspensi asam mefenamat, sedangkan kelompok 3, 4 dan 5 masing-masing diberikan fraksi etanol daun lidah buaya dengan dosis 6,37 mg/Kg BB, 12,74 mg/kg BB, 25,4 mg/kg BB. Pengujian efek analgetika dilakukan dengan cara memberikan rangsangan nyeri pada hewan uji menggunakan rangsangan panas pada suhu 65ËšC. Respon tikus putih jantan yang diamati yaitu gerakan menjilat kaki dan atau melompat. Pengamatan dilakukan selama 1 menit sebelum pemberian zat uji kemudian berturut-turut pada menit ke-30 setelah pemberian bahan uji sampai menit ke-120. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji anova dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil analisa uji anova menunjukkan rata-rata respon tikus putih jantan pada kelompok dosis III tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etanol daun lidah buaya memiliki efek analgetika terhadap tikus putih jantan galur wistar. Dosis III 25,4 mg/Kg BB menunjukkan penurunan analgetika lebih besar dibanding dosis I dan II. Kata kunci : Analgetika, daun lidah buaya, tikus putih jantanReferensi
Christian A. Sewta, Christi Mambo, Jane Wuisan. 2015. Uji Efek Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Kulit Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jurnal e-Biomedik (eBm). 3(1): 454
Tjahajani A, Widurini. 2011. Aloe vera leaf anti Inflamation’s activity speeds up the healing proccess of oral mucosa ulceration. Journal of Dentistry Indonesia. 18(1): 17-20.
Cicilia Bertha Uli Lumban Gaol, Widdhi Bodhi, Widya Astuti Lolo. 2016. Uji Efek Analgetika Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus). Jurnal Ilmiah Farmasi. 5(1): 8-14.
Angelia Tudang, Jane Wuisan, Johanis A.Najoan W. 2013. Uji Efek Analgetik Ekstrak Daun Picisan (Polypodium nummulariifolium Mett.) Pada Mencit Swiss (Mus musculus). Jurnal e-biomedik (ebm). 1(2): 779-784
Tjay, T. H,. Rahardja, K, 2002. Obat-obat Penting Khasiat dan Penggunaannya Edisi 5. Jakarta: PT Elex Medika Computindo.
Price, S. A., Wilson I. M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC.
Satyanegara, M.D, (1978). Teori dan Terapi Nyeri. Jakarta: Pantja Simpati.
Heru sasongko, sugiyarto, yeni farida, nur rohman efendi, diah pratiwi, ahmad dwi setyawan, tentri widiyani. 2016. Aktivitas Analgesik Ekstrak Etanol Daun Karika (Carica pulbescens) Secara In Vitro. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. 01: 83 – 89.
Dirjen POM. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Saifudin A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep dan Teknik Pemurnian. Edisi I. Yogyakarta: DEEPUBLISH;
Patel. J.M., 2008. A Review of Potential Health Benefit of Flavonoid, Lethbrige Undergraduate Research Journal. 3(2): 1-5.