POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD PREMBUN

POTENTIAL DRUG INTERACTIONS IN HYPERTENSION PATIENTS WITH COMORBID DISEASES AT PREMBUN HOSPITAL

Penulis

  • Desi Kurniawati S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen
  • Tri Cahyani Widiastuti S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen
  • Khusnul Khuluq S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen

DOI:

https://doi.org/10.37090/jfl.v13i2.1762

Abstrak

Pada pengobatan penyakit hipertensi disertai dengan penyekit penyerta banyak terjadi sehingga potensi terjadinya polifarmasi sangat besar yang menyebabkan kemungkinan terjadinya interaksi obat-obat. Interaksi obat menimbulkan berbagai masalah seperti efek terapi yang menurun, toksisitas yang meningkat, atau efek farmakologis suatu obat yang berubah. Mengetahui gambaran potensi interaksi obat hipertensi pada pasien rawat inap di RSUD Prembun periode tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengumpulkan data secara retrospektif. data penggunaan obat antihipertensi dan data kunjungan rawat inap yang diperoleh dari Instalansi Rawat Inap RSUD Prembun Periode Tahun 2023. dari total pasien 100 pasien terdapat interaksi sebanyak 93 interaksi (93%). Terapi monoterapi yang sering diresepkan golongan CCB yaitu Amlodipine (4%) sedangkan terapi kombinasi yang digunakan golongan CCB dengan ARB yaitu Amlodipine dengan Candeartan (29%). Terdapat 3 interaksi yaitu tingkat keparahan interaksi moderat sebanyak 150 (58,3%), tingkat keparahan interaksi minor sebanyak 71 (27,6%) dan tingkat keparahan interaksi mayor sebanyak 36 (14%). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa obat yang sering digunakan untuk terapi yaitu golongan CCB (monoterapi), CCB dengan ARB (kombinasi). Diketahui  93% terdapat interaksi pada penggunaan obat hipertensi dan 7% tidak terdapat interaksi pada penggunaan obat hipertensi

Kata Kunci:  Hipertensi, Penyakit Penyerta, Interaksi

 

Referensi

[1] Kemenkes RI, “Pedoman Pelayanan Kefarmasian pada Hipertensi. Diakses Pada 15 Februari 2022,” Kementeri. Kesehat. RI, pp. 5–24, 2019.

[2] Kementerian Kesehatan RI, “Riskendas 2018,” Lap. Nas. Riskesndas 2018, vol. 44, no. 8, pp. 181–222, 2018, [Online]. Available: http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

[3] I. B. M. Reyaan, C. Kuning, and I. K. Adnyana, “Studi Potensi Interaksi Obat pada Resep Polifarmasi di Dua Apotek Kota Bandung,” (Journal Manag. Pharm. Pract., vol. 11, no. 3, p. 145, 2021, doi: 10.22146/jmpf.56931.

[4] O. A. Agustin and Fitrianingsih, “Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Kategori Signifikansi Klinis Terhadap Pola Peresepan Pasien Rawat Jalan Di Apotek X Jambi,” e-SEHAD, vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2020.

[5] M. Rahmadhani, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi Pada Masyarakat Di Kampung Bedagai Kota Pinang,” J. Kedokt. STM (Sains dan Teknol. Med., vol. 4, no. 1, pp. 52–62, 2021, doi: 10.30743/stm.v4i1.132.

[6] V. N. Amalia and U. Sjarqiah, “Gambaran Karakteristik Hipertensi Pada Pasien Lansia di Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura Tahun 2020,” Muhammadiyah J. Geriatr., vol. 3, no. 2, p. 62, 2023, doi: 10.24853/mujg.3.2.62-68.

[7] V. Shetty, M. N. Chowta, N. Chowta K, A. Shenoy, A. Kamath, and P. Kamath, “Evaluation of Potential Drug-Drug Interactions with Medications Prescribed to Geriatric Patients in a Tertiary Care Hospital,” J. Aging Res., vol. 2018, 2018, doi: 10.1155/2018/5728957.

[8] U. Khairiyah, M. A. Yuswar, and N. U. Purwanti, “Pola Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit,” J. Syifa Sci. Clin. Reasearch, vol. 4, pp. 609–617, 2022.

[9] A. Febri Nilansari, N. Munif Yasin, and D. A. Puspandari, “Gambaran Pola Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap di RSUD Panembahan Senopati,” Lumbung Farm. J. Ilmu Kefarmasian, vol. 1, no. 2, p. 73, 2020, doi: 10.31764/lf.v1i2.2577.

[10] I. L. Fitria, “Profil Penggunaan Antihipertensi Pasien Rawat Jalan Dengan Atau Tanpa Komorbiditas Di Rumah Sakit Era Medika Periode Januari-Maret 2018,” no. 1, pp. 430–439, 2018.

[11] Isrof Hadidi, “Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Dengan Penyakit Penyerta Rawat Inap Di Rumah Sakit Dr Asmir DKT Salatiga Periode Januari-Juli 2019,” vol. 21, no. 1, pp. 1–9, 2020.

[12] I. T. Pasangka, H. Tjitrosantoso, and A. Lolo, “Identifikasi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gagal Ginjal Rawat Inap Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,” Ilm. Farm., vol. 6, no. 4, pp. 119–129, 2017.

[13] K. T. M. Sleem A., Masood I., “Clinical relevancy and determinants of potential drug – drug interactions in chronic kidney disease patients : results from a retrospective analysis,” pp. 71–77, 2017.

[14] C. E. Puspitasari, R. Widiyastuti, N. M. A. R. Dewi, O. Q. L. Woro, and A. Syamsun, “Profil Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Pemerintah di Kota Mataram Tahun 2018,” J. Sains dan Kesehat., vol. 4, no. SE-1, pp. 77–87, 2022, doi: 10.25026/jsk.v4ise-1.1692.

[15] F. Effendi and H. B. Harimu, “Gambaran Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Oral (Golongan Ace Inhibitor Dan Angiotensin Receptor Blocker) Pada Pasien Poli Jantung Rsud Ciawi Bogor,” J. Kesehat. Mahardika, vol. 8, no. 2, pp. 1–9, 2022, doi: 10.54867/jkm.v8i2.59.

[16] G. R. Bailie, C. A. Johnson, N. A. Mason, and W. L. St. Peter, “MED Facts Pocket guide of drug interactions Second Edition, Philadelpia,” 2021.

[17] Salfitri, Nurmainah, and M. Akib Yuswar, “Study Of Antihypertensive Drug Interactions In Hemodialysis Patients At Yarsi Hospital Pontianak In 2017,” J. Mhs. Farm. Fak. Kedokt. UNTAN, vol. 1, no. 1, 2017.

[18] I. Kancirová, M. Jašová, I. Waczulíková, T. Ravingerová, A. Ziegelhöffer, and M. Ferko, “Effect of antihypertensive agents - Captopril and nifedipine - On the functional properties of rat heart mitochondria,” Iran. J. Basic Med. Sci., vol. 19, no. 6, pp. 615–623, 2016.

[19] PERHI, “Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019,” Indones. Soc. Hipertens. Indones., pp. 1–90, 2019.

[20] Y. Handelsman et al., “American Association of Clinical Endocrinologists Medical Guidelines for clinical practice for developing a diabetes mellitus comprehensive care plan: executive summary.,” Endocr. Pract., vol. 17, no. 2, pp. 287–302, 2011, doi: 10.4158/EP.17.2.287.

[21] P. Permaiswari, “Kajian Interaksi Obat Terhadap Pasien Geriatri Dengan Penyakit Hipertensi di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara,” Skripsi, 2018.

[22] P. M. A. Eliani Tirta, P. P. Empuadji, and P. Y. B. Setiawan, “Kajian Retrospektif Potensi Interaksi Obat Hipertensi Pada Peresepan Pasien Poli Penyakit Dalam Di Rumah Sakit Swasta X Di Denpasar,” J. Ris. Kesehat. Nas., vol. 7, no. 2, pp. 98–103, 2023, doi: 10.37294/jrkn.v7i2.501.

[23] S. Palanisamy, K. S. A. Kumaran, and A. Rajasekaran, “A study on assessment, monitoring and reporting of adverse drug reactions in Indian hospital,” Asian J. Pharm. Clin. Res., vol. 4, no. 3, pp. 112–116, 2019.

[24] J. Ansari, “Drug interaction and pharmacist,” J. Young Pharm., vol. 2, no. 3, pp. 326–331, 2020, doi: 10.4103/0975-1483.66807.

Diterbitkan

2024-11-28

Cara Mengutip

Kurniawati, D., Widiastuti, T. C., & Khuluq, K. (2024). POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD PREMBUN: POTENTIAL DRUG INTERACTIONS IN HYPERTENSION PATIENTS WITH COMORBID DISEASES AT PREMBUN HOSPITAL. JFL : Jurnal Farmasi Lampung, 13(2). https://doi.org/10.37090/jfl.v13i2.1762

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.