UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI Archidendron clypearia TERHADAP Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETANOL EXTRACT AND FRACTIONS OF Archidendron clypearia OF Staphylococcus aureus and Salmonella typhi

Penulis

  • Bella Micha Thesya Octaviani Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
  • Supomo Fahmi Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
  • Eka Siswanto Syamsul Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.37090/jfl.v14i1.2532

Abstrak

Infeksi merupakan salah satu penyebab penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Salah satu jenis infeksi disebabkan oleh Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab infeksi kulit pada manusia yang ditandai dengan abses bernanah. Selain itu, Salmonella typhi juga merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan demam tifoid. Infeksi akibat mikroorganisme dapat diatasi dengan pemberian antimikroba. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai antimikroba adalah tumbuhan petai belalang (Archidendron clypearia). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi daun petai belalang terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan tahapan meliputi determinasi tumbuhan, pengambilan sampel, pembuatan simplisia, ekstraksi dan fraksinasi, skrining fitokimia, serta uji aktivitas antibakteri. Ekstrak dan fraksi dibuat dalam konsentrasi 1%, 5%, 10%, dan 15%, dengan kontrol positif amoksisilin 0,1% dan kontrol negatif DMSO 1%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram dan difusi sumuran untuk mengukur zona hambat. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada metode difusi cakram, zona hambat terhadap Staphylococcus aureus berada pada kisaran 7,3–10,8 mm, dan terhadap Salmonella typhi sebesar 7,6–10,1 mm. Pada metode difusi sumuran, zona hambat terhadap Staphylococcus aureus berkisar antara 12,1–16,8 mm, dan terhadap Salmonella typhi sebesar 12,5–16,8 mm. Zona hambat terbesar diperoleh dari fraksi etil asetat dengan diameter 16,8 mm pada metode difusi sumuran. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas antibakteri pada bakteri gram positif dan gram negatif dengan nilai signifikan 0,005 pada metode cakram dan 0,006 pada metode sumuran.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[1] Jumiarni, W. O., & Komalasari, O., 2017, Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Muna di Permukiman Kota Wuna, Traditional Medicine Journal, 22 (1), 45-56.

[2] Elfrida, E., Nursamsu, N., Marfina, M., 2017, Etnobotani Tumbuhan Berkhasiat Obat Berdasarkan Pengetahuan Lokal Pada Suku Jawa Di Desa Sukarejo Kecamatan Langsa Timur Tahun 2016, Jurnal Jeumpa, 4 (1), 21-29.

[3] Kumontoy, G. D., 2023, Pemanfaatan Tanaman Herbal Sebagai Obat Tradisional Untuk Kesehatan Masyarakat di Desa Guaan Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Journal of Social and Culture, 16 (3), 5-6. https://ejournal.unsrat.ac.id.

[4] Croke, L., 2018, Guideline for transmission-based precautions, AORN Journal, 108 (6), 7-9.

[5] World Health Organization, 2014, Infection, Terdapat di: https://www.who.int/teams/integrated-health-services/infection-prevention-control/surgical-site-infection [Diakses pada 16 Oktober 2024]

[6] Ramadhani, A., Budiono, & Suhartono., 2017, Gambaran Keberadaan Bakteri Staphylococcus Aureus, Kondisi Lingkungan Fisik, Dan Angka Lempeng Total Di Udara Ruang Rawat Inap RSUD Prof. Dr. M.a Hanafiah Sm Batusangkar, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5 (5), 492– 501.

[7] Sulastri, E., Mappiratu, M., & Sari, A. K., 2016, Uji Aktivitas Antibakteri Krim Asam Laurat Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Jurnal Farmasi Galenika, 2 (2), 59–67.

[8] Imara, F., 2020, Salmonella typhi Bakteri Penyebab Demam Tifoid, Journal UIN Allaudin, 6 (1), 1-5. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/14264/9525

[9] Niasono, A. B., Latif, H., & Purnawarman, T., 2019, Resistensi Antibiotik Terhadap Bakteri Escherichia Coli Yang Diisolasi Dari Peternakan Ayam Pedaging Di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jurnal Veteriner, 20 (2), 187–195. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2019.20.2.187.

[10] Ferri, M., Ranucci, E., Romagnoli, P., & Giaccone, V., 2017, Antimicrobial resistance: A global emerging threat to public health systems, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 57 (13), 2857–2876. https://doi.org/10.1080/10408398.2015.1077192.

[11] Ji, W., Gu, L., Zou, X., Li, Z., Xu, X., Wu, J., Zhang, S., & Deng, H., 2023, Antibakteri dan Antidiabetes dari Archidendron clypearia Berdasarkan Kombinasi Beberapa Metode Analisis, Molecules, 0–21. https://doi.org/10.3390/molecules28031329.

[12] Bae, J. Y., Seo, Y. H., dan Oh, S. W., 2022, Aktivitas Antibakteri Polifenol Terhadap Patogen Bawaan Makanan dan Aplikasinya Sebagai Agen Antibakteri, Food Science and Biotechnology, 31, 985-997. https://doi.org/10.1007/s10068022-01058-3.

[13] Deng, X., Lei, H. -Y., Ren, Y. -S., Ai, J., Li, Y. -Q., Liang, S., Chen, L. -L., dan Liao, M. -C., 2022, Strategi Baru Untuk Identifikasi Status Kemanjuran Senyawa Aktif Dalam Jamu Cina Multi-tropisme (Scutellaria baicalensis Georgi) Berdasarkan Analisis Korelasi Abu-abu Efek Spektrum Multi-indeks, Journal of Ethnopharmacol, 300, 115677. https://doi.org/10.1016/j.jep.2022.115677.

[14] Kemit, N., Rai Widarta, W., & Nocianitri, K. A., 2016, Pengaruh Jenis Pelarut Dan Waktu Maserasi terhadap Kandungan Senyawa Flavanoid dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Alpukat (Persea Americana Mill), Junal ITEPA, 5 (2), 130-141.

[15] Sukandar, T. K., Sukmiwati, M., & Diharmi, A., 2021, Active Fraction Of Brown Seaweed Sargassum cinereum, Berk Perikan terubuk, 49 (3), 1363-1369.

[16] Riadi, A., 2020, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 5.

[17] Ekawati, A. R., Supriningrum, R., & Handayani, F., 2023, Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 20 (1), 43–52.

[18] Qomaliyah, E. N., Indriani, N., Rohma, A., & Islamiyati, R., 2023, Skrining Fitokimia, Kadar Total Flavonoid dan Antioksidan Daun Cocor Bebek, Current Biochemistry, 10 (1), 1–10. https://doi.org/10.29244/cb.10.1.1.

[19] Mujipradhana, V. N., 2018, Aktivitas Antimikroba Dari Ekstrak Ascidian Herdmania Momus Pada Mikroba Patogen Manusia, Pharmacon, 7 (3).

[20] Aviany, H. B., & Pujiyanto, S., 2020, Analisis Efektivitas Probiotik di Dalam Produk Kecantikan Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Berkala Bioteknologi, 3 (2), 24-30.

[21] Qur’an, S. C. N., Huda, C., & Martha, R. D., 2021, Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Jurnal Sains dan Kesehatan, 3 (2), 194-202.

[22] Panaungi, A. N., dan Sakka, L. 2022, Perbandingan Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok Kuning Dengan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok Mentah Terhadap Bakteri Salmonella typhi Penyebab Tifus, Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR), 4 (1), 101-107.

[23] Balouiri, M., Sadiki, M., & Ibnsouda, S. K., 2016, Methods for In Vitro Evaluating Antimicrobial Activity, Journal of Pharmaceutical Analysis, 6 (2), 71-79. https://doi.org/10.1016/j.jpha.2015.11.005.

Diterbitkan

2025-06-28

Cara Mengutip

Octaviani, B. M. T., Fahmi, S., & Syamsul, E. S. (2025). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI Archidendron clypearia TERHADAP Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi : ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETANOL EXTRACT AND FRACTIONS OF Archidendron clypearia OF Staphylococcus aureus and Salmonella typhi. JFL : Jurnal Farmasi Lampung, 14(1). https://doi.org/10.37090/jfl.v14i1.2532