PERFORMA KUANTITATIF SAPI KRUI DI PETERNAKAN RAKYAT KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG INDONESIA

Quantitative Performance of Krui Cattle in Traditional Farmers in Pesisir Selatan District, Pesisir Barat Regency, Lampung Province, Indonesia

Authors

  • Dian Kurniawati Universitas Lampung
  • Akhmad Dakhlan Universitas Lampung
  • Kusuma Adhianto Universitas Lampung
  • Teguh Rafian Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan kuantitatif 24 ekor sapi Krui betina berusia 18 hingga 24 bulan di peternakan rakyat Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Pengamatan dilakukan menggunakan metode survei dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Peubah yang diamati meliputi ukuran-ukuran tubuh, seperti berat badan (BB), panjang badan (PB), tinggi pundak (TP), tinggi pinggul (TPing), lebar dada (LebD), lingkar dada (LD), dalam dada (DD), lingkar pinggul (LP), lebar kepala (LK), dan panjang kepala (PK). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BB, PB, TP, TPing, LebD, LD, DD, LP, LK, dan PK sapi Krui betina berturut-turut adalah 154,23±65,70 kg, 110,64±9,36 cm, 103,72±24,28 cm, 103,43±5,57 cm, 24,86±5,15 cm, 120,80±11,2 cm, 47,67±5,33 cm, 132,73±17,27 cm, 41,00±5,00 cm, dan 17,64±1,36 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa performa kuantitatif sapi Krui di Peternakan Rakyat Kecamatan Krui Selatan lebih kecil dibandingkan dengan performa kuantitatif sapi lokal lainnya (sapi Bali dan sapi Madura) di Indonesia

 

Kata kunci: Performa Kuantitatif, Kabupaten Pesisir Barat, Peternakan Rakyat, Sapi Krui

References

Basbeth, A.H., W.S. Dilaga, dan A. Purnomoadi. 2015. Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh terhadap bobot badan kambing jawarandu jantan umur muda di Kabupaten Kendal. Anim. Agriculture J. 4(1):35-40.

Basuki, P. 2002. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Laboratorium Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Bourdon R.M. 1997. Understanding Animal Breeding. Prentice Hall. Upper Saddle River, New Jersey. USA.

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Lasley J.F. 1978. Genetics of Livestock Improvement. 3rd Ed. Prentice Hall of India. New Delhi.

Martojo H. 1989. Pengembangan peternakan di Sumatera dalam menyongsong era tinggal landas. Prosiding Seminar Nasional Peternakan. Padang.

Niam, H.U.M., A. Purnomoadi, dan S. Dartosukano. 2012. Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan sapi bali betina pada berbagai kelompok umur. Anim. Agriculture J. 1(1):541-556.

Roviki R., Kuswati., H. Nugroho, dan T. Susilowati. 2014. Produksi karkas sapi brahman cross steer pada frame size yang berbeda. J. Ternak Tropika 13(1):1-8.

Sarbaini. 2004. Kajian Keragaman Karakter Eksternal dan DNA Mikrosatelite Sapi Pesisir di Sumatera Barat. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suryadi, U. 2003. Karateristik karkas dan daging sapi brahman cross hasil penggemukan pada berbagai bobot potong. Buletin Peternakan 27(2):46-54.

Tanari, M. 2001. Usaha Pengembangan Sapi bali sebagai Ternak Lokal dalam Menunjang Pemenuhan Kebutuhan Protein asal Hewani di Indonesia. http://rudyct.250x.com/sem1_012/m_tanari.htm.

Warwick E.J, J.M. Astuti, W. Hardjosubroto. 1983. Pemuliaan Ternak. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.

Winugroho, M. 2002. Strategi pemberian pakan tambahan untuk memperbaiki efisiensi reproduksi induk sapi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21(1):1923.

Winter, W.H. 2003. Cattle production in eastern Indonesia. A Summary of collaborative research. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 28-29 September 2003. Bogor.

Downloads

Published

01-03-2024

How to Cite

Kurniawati, Dian, et al. “PERFORMA KUANTITATIF SAPI KRUI DI PETERNAKAN RAKYAT KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG INDONESIA: Quantitative Performance of Krui Cattle in Traditional Farmers in Pesisir Selatan District, Pesisir Barat Regency, Lampung Province, Indonesia”. Wahana Peternakan, vol. 8, no. 1, Mar. 2024, pp. 65-71, doi:10.37090/jwputb.v8i1.1419.