PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI SUMBER WATER SOLUBLE CARBOHYDRATE TERHADAP KUALITAS SILASE RUMPUT PAKCHONG (Pennisetum purpureum cv Thailand)

The Effect of Various Water-Soluble Carbohydrate Sources on the Quality of Pakchong Silage (Pennisetum purpureum cv Thailand)

Authors

  • Joko Daryatmo Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Indonesia
  • Sunardi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Indonesia
  • Haris Tri Wibowo Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Indonesia
  • Abu Zaenal Zakariya Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Indonesia
  • Wardi Wardi Pusat Riset Peternakan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i3.1865

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai sumber water soluble carbohydrate (WSC) terhadap kualitas silase rumput Pakchong. Perlakuan terdiri atas 3 perlakuan dimana tiap perlakuan terdapat 8 ulangan. Faktor yang diamati adalah macam sumber WSC. Perlakuan adalah sebagai berikut: 1. Rumput Pakchong dengan tanpa penambahan sumber WSC sebagai Kontrol, 2. Rumput Pakchong dengan ditambah 4% tepung tapioka, dan 3. Rumput Pakchong ditambah 4% Molasses. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah. Hasil yang berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji Duncan (Duncan’s New Multiple Range Test). Data skor kualitas fisik silase dianalisis menggunakan uji Deskriptif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa silase yang dihasilkan pada perlakuan P0 (tanpa aditif), P1 (tepung tapioka) dan P2 (molases) memiliki skor warna, bau, tekstur yang setara, namun pada penilaian gumpal dan jamur, silase pada perlakuan P1 menghasilkan skor yang cenderung lebih baik dibanding silase P0 dan P2. Bahan kering tertinggi didapatkan pada Silase P1, sedangkan pH terendah didapatkan pada silase P2. Skor Fleigh tertinggi dihasilkan oleh silase P2, sedangkan silase P1 dan P0 memiliki skor Fleigh yang setara. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa P2 memiliki kualitas silase yang lebih baik dibanding P0 dan P1.

 

Kata kunci: Rumput Pakchong, Kualitas, Silase, Water Soluble Carbohydrate

References

BPTU Sembawa. 2022. Silase Untuk Pakan Ternak. Diakses tanggal 2 Mei 2024. https://bptusembawa.ditjenpkh.pertanian.go.id/beranda/silase-untuk-pakan-ternak

Chrysostomus, H. Y., Anggarini, T., Foenay, Y., & Indah, T. N. 2020. Pengaruh Berbagai Aditif terhadap Kandungan Serat Kasar dan Mineral Silase Kulit Pisang Kepok The effect of various additives on crude fiber and mineral content of kepok banana peels silage. 10(2), 91–97. https://doi.org/10.46549/jipvet.v10i2.100

Despal., Hidayah., dan Lubis A.D. 2017. Kualitas Silage Jagung di Dataran Rendah Tropis Pada Berbagai Umur Panen untuk Sapi Perah. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Heinritz, S. 2011. Ensiling Suitability of High Protein Tropical Forages and Their Nutritional Value for Feeding Pigs. Diploma Thesis. University of Hohenheim. Stuttgart. Germany.

Hidayat, N. 2014. Karakteristik dan Kualitas Silase Rumput Raja Menggunakan Berbagai Sumber dan Tingkat Penambahan Karbohidrat Fermentable. Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Agripet. 14(1): 42 – 49.

Huda, A., Mashudi, Yekti, A. P., Susilawati, T., Kuswati, dan Satria., A. T. 2019. Analysis Of Availability Of Ruminant Feed In Tuban Regency. The 8th International Seminar on Tropical Animal Production, 180-183.

Kurniawan, D., Erwanto, dan Fathul, F. 2015. Pengaruh penambahan berbagai starter pada pembuatan silase terhadap kualitas fisik dan ph silase ransum berbasis limbah pertanian The Effect of Starter Addition in Silage Making to Physic Quality and pH Silage of Feed from Agriculture Waste. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4), 191–195.

Muttaqin, M. I. H. dan Novia, A. 2011. Beternak Sapi Kambing, dan Domba Potong. Cahaya Atma. Yogyakarta.

Ora, U.N.H, I Gusti Ngurah Jelantik, Jalaludin. 2016. Kualitas Silase Hijauan Clitoria Ternatea Yang Ditanam Monokultur Dan Terintegrasi Dengan Jagung. Jurnal Nukleus Peternakan, Volume 3, No.1:24-33

Patimah, T, Asroh, Kumala Intansari, Nanda Delvia Meisani, Rendi Irawan, dan Afton Atabany. 2020. Kualitas Silase dengan Penambahan Molasses dan Suplemen Organik Cair (Soc) di Desa Sukamju, Kecamatan Cikeusal. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. Vol 2 (Edisi Khusus) 2020: 88-92

Prabowo, A., Susanti, A., dan Karman, J. 2013. Pengaruh Penambahan Bakteri Asam Laktat terhadap pH dan Penampilan Fisik Silase Jerami Kacang Tanah. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner.

Rahayu, E. S dan S. Margino. 1997. Bakteri Asam Laktat: Isolasi dan Identifikasi. PAU Pangan dan Gizi. UGM Press. Yogyakarta: Hal 13

Rahayu, I. D., Zalizar, L., Widianto, A., & Yulianto, M. I. (2017). Karakteristik dan Kualitas Silase Tebon Jagung (Zea mays) Menggunakan Berbagai Tingkat Penambahan Fermentor yang Mengandung Bakteri Lignochloritik. Procceding Seminar Nasional dan Gelar Produk., Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah. Malang. Hal.730-737.

Rostini T. 2014. Produktivitas dan pemanfaatan tumbuhan rawa di Kalimantan Selatan sebagai hijauan pakan berkelanjutan. Disertasi. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Steel, R. G. D. and J. H. Torrie. 2015. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. Penerjemah: Sumantri, B. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta

Sumarsih, S. 2015. Pengaruh Bakteri Asam Laktat Sebagai Starter Pada Proses Ensilase. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang.

Susetyo, Kismono, dan B. Soewardi. 1969. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Peternakan Rakyat Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Jakarta.

Syafi’i dan Rizqina. 2017. Kualitas Silase Rumput Gajah Dengan Penambahan Bahan Pengawet Dedak Padi Dan Tepung Gaplek. Maduranch. 2(2): 49 – 58

Utomo, R. 2015. Konservasi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Utomo, R., Tri Noviandi, C., Astuti, A., Umami, N., Kalelado, L, J. M. ., Pratama, A. B., Jamiil, N. A., dan Sugiyanto, N. 2016. Pengaruh Penggunaan Aditif pada Kualitas Silase Hijauan Sorghum Vulgare. Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah Dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan, 63–69. www.semnaster.fapet.ugm.ac. Diakses tanggal 24 Juli 2023.

Wati, W. S., Marshudi., dan Irsyammawati, A. 2018. Kualitas Silase Rumput Odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) Pada Waktu Inkubasi Yang Berbeda The Quality of Dwarf Elephant Grass (Pennisetum purpureum cv . Mott ) Silage using Lactobacillus plantarum and Molasses with Different Incubation Time. 1(1), 45–53.

Widyastuti, Y. 2008. Fermentasi Silase dan Manfaat Probiotik Silase bagi Ruminansia. Media Peternakan 31 (3) : 225-232.

Downloads

Published

08-11-2024

How to Cite

Joko Daryatmo, et al. “PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI SUMBER WATER SOLUBLE CARBOHYDRATE TERHADAP KUALITAS SILASE RUMPUT PAKCHONG (Pennisetum Purpureum Cv Thailand): The Effect of Various Water-Soluble Carbohydrate Sources on the Quality of Pakchong Silage (Pennisetum Purpureum Cv Thailand)”. Wahana Peternakan, vol. 8, no. 3, Nov. 2024, pp. 435-44, doi:10.37090/jwputb.v8i3.1865.