KADAR VFA DAN NH3 DALAM CAIRAN RUMEN KAMBING RAMBON JANTAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BUNGKIL KEDELAI, ZINC DAN CHROMIUM DALAM RANSUM
VFA and NH3 Levels in the Rumen Fluid of Male Rambon Goats with the Addition of Soybean Meal Flour, Zinc, and Chromium in the Ration
DOI:
https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i3.1877Abstract
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan tepung bungkil kedelai dan mineral organik (Zinc dan Chromium) dalam ransum terhadap kadar Volatile Fatty Acid (VFA) dan amonia (NH3) dalam cairan rumen Kambing Rambon jantan. Penelitian dilaksanakan pada November 2022 - Januari 2023 di Teaching Farm Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan terhadap 12 Kambing Rambon jantan. Perlakuan yaitu P1: ransum basal 100%; P2: 90% ransum basal+10% tepung bungkil kedelai; P3: 100% ransum basal+mineral organik (40 ppm Zn dan 0,3 ppm Cr); dan P4: 90% ransum basal+10% tepung bungkil kedelai+mineral organik (40 ppm Zn dan 0,3 ppm Cr). Variabel pengamatan meliputi kadar VFA dan NH3. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan tingkat signifikansi 5% dan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian bahwa P3 memberikan pengaruh terbaik (P<0,05) terhadap peningkatan kadar VFA sebesar 80,82±3,71 mM, sedangkan P2 memberikan pengaruh terbaik (P<0,05) terhadap peningkatan kadar NH3 sebesar 4,84±1,05 mM dalam cairan rumen Kambing Rambon jantan. Kesimpulan penelitian bahwa penambahan mineral organik (40 ppm Zn dan 0,3 ppm Cr) dalam ransum dapat meningkatkan kadar VFA, dan penambahan 10% tepung bungkil kedelai dalam ransum dapat meningkatkan NH3 dalam cairan rumen Kambing Rambon jantan.
Kata kunci: Amonia, Kambing Rambon jantan, Mineral organik, Tepung bungkil kedelai, Volatile fatty acid
References
Ahmad, M., Anwar, R., & Asih, D.R. (2024). VFA parsial dan rasio asetat/propionat pakan kambing yang diberi penambahan tepung daun sirih (Piper betle Linn). Journal of Tropical Animal Science and Technology, 6(1): 1–8. https://doi.org/10.32938/jtast.v6i1.5483
Arora, S. P. (1995). Pencobaan Mikroba Pada Ruminansia Cetakan ke-2. Diterjemahkkan oleh Retno Murwani. Gajah Mada. Yogyakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. (2024). Provinsi Lampung dalam Angka 2024. Bandar Lampung. https://lampung.bps.go.id/id/publication/2024/02/28/8520af3c58678b072a61386c/provinsi-lampung-dalam-angka-2024.html
Chuzaemi, S., Hermanto, S., & Sudarwati, H. (1997). Evaluasi protein pakan ruminansia melalui pendekatan sintesis protein mikrobia di dalam rumen: Evaluasi kandungan RDP dan UDP pada beberapa jenis hijauan segar, limbah pertanian dan konsentrat. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Hayati, 3(4): 77–89.
Dhia, K. S., Kamil, K. A., & Tanuwira, H. (2019). Kecernaan dan fermentabilitas substrat kombinasi mineral fungi dalam rumen. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 7(2), 217-222. https://doi.org/10.23960/jipt.v7i2.p217-222
Erwanto. (1995). Optimalisasi sistem Fermentasi Rumen melalui Suplementasi Sulfur, Defaunasi, Reduksi Emisi Metan dan Stimulasi Pertumbuhan Mikroba pada Ternak Ruminansia. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/916
Georgievskii, V. I., Annenkov, B. N., & Samokhin, V. T. (1982). Mineral Nutrition of Animals. Butterworths. London. https://shop.elsevier.com/books/mineral-nutrition-of-animals/georgievskii/978-0-408-10770-9
Harahap, N., Mirwandhono, E., & Hanafi, N. D. (2017). Uji kecernaan bahan kering, bahan organik, kadar NH3 dan VFA pada pelepah daun sawit terolah pada sapi secara in vitro. Jurnal Peternakan, 1(1), 13–21. https://dx.doi.org/10.31604/jac.v1i1.209
Hasanah, P. (2007). Kandungan Nutrisi Fermentabilitas dan Kecernaan In Vitro Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Terdetoksifikasi. Skripsi. IPB University. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49347
Hungate, R. E. (1966). The Rumen and Its Microbes. Academic Press. New York and London. ISBN 978-1-4832-3308-6. https://doi.org/10.1016/C2013-0-12555-X
Waldi, L., Wardhana, S., & Suhartati, F. (2017). Pengaruh penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dalam ransum berbasis indeks sinkronisasi energi dan protein terhadap sintesis protein mikroba rumen sapi perah. Journal of Livestock Science and Production, 10(1): 101–106. https://doi.org/10.31002/jalspro.v1i1.446
Mallard, B. A., & Borgs, P. (1997). Effect of suplementasi trivalent chromium on hormone and immune responses in cattle. Pp.241-250. In: Biotechnology and feed industry. Proc. Alltech’s 13th Annual Symposium. T.P. Lyons and K.A. Jacques eds. Nottingham University Press. Nottingham.
McDonald, P., Edward, R. A., Greenhalgh, J. F. D., Morgan, C. A., Sinclair, L. A., & Wilkison, R. G. (2010). Animal Nutrition. Seventh Edition. Pearson Education. Essex, England. ISBN: 978-1-4082-0423-8
Muhtarudin, Liman, & Widodo, Y. (2003). Penggunaan Seng Organik dan Polyunsaturated Fatty Acid dalam Upaya Meningkatkan Ketersediaan Seng, Pertumbuhan, serta Kualitas Daging Kambing. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Muhtarudin, & Liman. (2006). Penentuan tingkat penggunaan mineral organik untuk memperbaiki bioproses rumen pada kambing in vitro. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Indonesia, 8(2): 132–140. https://doi.org/10.31186/jipi.8.2.132-140
Muslimah, A. P., Istiwati, R., Budiman, A., Ayuningsih, B., & Hernaman, I. (2020). Kajian in vitro ransum sapi potong yang mengandung bungkil tengkawang terhadap fermentabilitas dan kecernaan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 8(1): 21–26. https://doi.org/10.23960/jipt.v8i1.p21-26
Parakkasi, A. (1999). Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. UI-Press. Jakarta. https://lib.ui.ac.id/detail?id=20486440&lokasi=lokal
Prihandono, R. (2001). Pengaruh Suplementasi Probiotik Bioplus, Lisinat Zn dan Minyak Lemuru (Sardinella longiceps) Terhadap Tingkat Penggunaan Pakan dan Produksi Fermentasi Rumen Domba. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor. https://repository.ipb.ac.id/jspui/handle/123456789/13736
Puastuti, W., D. Yulistiani, dan I. W. Mathius. (2012). Respon fermentasi rumen dan retensi nitrogen dari domba yang diberi protein tahan degradasi dalam rumen. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner, 17(1): 67–72 https://doi.org/10.14334/jitv.v17i1.713
[PDSIP] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2022). Outlook Komoditas Peternakan Kambing/Domba Tahun 2022. Sekretariat Jenderal Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta. https://satudata.pertanian.go.id/details/publikasi/370
Rahayu, R. I., Subrata, A., & Achmadi, J. (2018). Fermentabilitas ruminal in vitro pada pakan berbasis jerami padi amoniasi dengan suplementasi tepung bonggol pisang dan molases. Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 20(3): 166-174. https://doi.org/10.25077/jpi.20.3.166-174.2018
Rosmalia, A., Permana, I. G., & Despal, D. (2022). Synchronization of rumen degradable protein with non-fiber carbohydrate on microbial protein synthesis and dairy ration digestibility. Veterinary World, 15(2): 252–261. https://doi.org/10.14202/vetworld.2022.252-261
Satter, L. D. and L. L. Slytter. (1974). Effect of ammonia concentration on rumen microbial protein production in vitro. British Journal of Nutrition. 32: 199–208. https://www.cambridge.org/core/journals/british-journal-of-nutrition/article/effect-of-ammonia-concentration-on-rumen-microbial-protein-production-in-vitro/0DE23B24E08BAB457ECF4282A7D0D644
Soebarinoto. (1986). Evaluasi beberapa hijauan leguminosa pohon sebagai sumber protein untuk hewan. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1355
Sudradjat, & Riyanti, L. (2019). Buku Ajar Nutrisi dan Pakan Ternak. Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta
Sutardi, T., Sigit, A., & Tohormat, T. (1983). Standarisasi Mutu Protein Bahan Makanan Ruminansia Berdasarkan Parameter Metabolisme oleh Mikroba Rumen. Laporan Penelitian. Direktorat Pembinaan Pengabdian pada Masyarakat, Dirjen DIKT. Depdikbud. https://digilib.ub.ac.id/opac/detail-opac?id=55535
Wati, N. E. (2017). Pengaruh Indeks Sinkronisasi dalam Rumen pada Ransum Berbasis Bagase terhadap Produksi VFA Rumen pada Domba. Jurnal Wahana Peternakan, 1(2), 36–41. https://doi.org/https://doi.org/10.37090/jwputb.v1i2.45
Widyobroto, B. P., S. P. S. Budhi, dan A. Agus. 2007. Effect of undegraded protein and energi level on rumen fermentation parameters and microbial protein synthesis in cattle. Journal Indonesian Tropical Animal Agriculture, 32(3): 194–200. http://eprints.undip.ac.id/26251/
Wijayanti, E., Wahyono, F., & Surono. (2012). Kecernaan nutrien dan fermentabilitas pakan komplit dengan level ampas tebu yang berbeda secara in vitro. Animal Agricultural Journal, 1(1): 167–179 https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/aaj/article/view/129
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fitria Tsani Farda, Nola Shafa Salsabilla, Erwanto, Liman, Muhammad Mirandy Pratama Sirat, Muhtarudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.