PENGARUH PENAMBAHAN TEBON JAGUNG DAN AMPAS TAHU TERHADAP KUALITAS FISIK DAN PH SILASE Centrocema pubescens

The Effect of Adding Corn Stover and Tofu Waste on the Physical Quality and pH of Centrosema pubescens Silage

Authors

  • Egifta Noela Sitepu Universitas Padjadjaran
  • Nyimas Popi Indriani Universitas Padjadjaran
  • Yulianri Rizki Yanza Universitas Padjadjaran
  • Muhammad Ariana Setiawan Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.37090/jwputb.v9i2.1897

Abstract

Ketersediaan hijauan sangat bergantung pada musim sehingga peternak mengalami kesulitan dalam menjaga kuantitas dan kualitas hijauan terutama pada musim kemarau. Centrocema pubescens bersifat perennial yaitu dapat hidup lebih dari satu tahun sehingga membuat legum ini berpotensi menjadi alternatif. Pemanfaatan tanaman sentro dapat dimaksimalkan secara optimal dengan upaya mempertahankan nutrien melalui teknologi silase.  Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P1 = Centrocema pubescens, P2 = Centrocema pubescens 50% + tebon jagung 50%, P3 = Centrocema pubescens 50% + ampas tahu 50%. Data jamur, warna, aroma dan tekstur dianalisis menggunakan analisis kruskall walis dengan uji lanjut Dunn, sementara pH menggunakan analisis ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap semua parameter yang diamati (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan P2 menghasilkan kualitas fisik silase yang optimal ditunjukkan dengan tidak tumbuh jamur, warna silase hijau terang, aroma agak busuk, tekstur silase tidak berlendir dan padat serta kadar pH silase yang cenderung rendah. Hal ini menunjukkan bahwa silase dengan campuran tebon jagung lebih efektif untuk mempertahankan kualitas fisik silase. Silase dengan campuran ampas tahu lebih baik dalam mempertahankan kadar pH silase agar tetap dalam kondisi asam.

 

Kata kunci: Legum, Centrocema pubescens, Silase, Kualitas Fisik, Kadar pH

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Altuner, F., Tunçtürk, R., Oral, E., & Tunçtürk, M. (2022). Determination of the content of antioxidants and the biochemical composition of legume microgreens. Journal of Elementology, 27(1). http://doi.org/10.5601/jelem.2022.27.1.2178

Amalia, D. N., Nurdin, M., Hakim Laenggeng, A., & Kunci, K. (2021). Kandungan serat ampas tahu dan pemanfaatannya sebagai media belajar. (Judul jurnal tidak disebutkan dengan jelas).

Andadari. (2021). Kualitas simulasi interior lighting berbasis persepsi pengguna ALUR. Jurnal Arsitektur, 4(1), 24–28. https://doi.org/10.54367/alur.v4i1.1046

Azizah, H. N., Ayuningsih, B., & Susilawati. (2020). Pengaruh penggunaan dedak fermentasi terhadap kandungan bahan kering dan bahan organik silase rumput gajah. Jurnal Sumber Daya Hewan, 1(1), 9–13. https://doi.org/10.24198/jsdh.v1i1.31391

Chalisty, V., Utomo, R., & Bachruddin, Z. (2017). Pengaruh penambahan molases, Lactobacillus plantarum, Trichoderma viride dan campurannya terhadap kualitas total campuran hijauan. Buletin Peternakan, 411(4), 4311–4318.

Díaz Carrasco, J. M., Cabral, C., Redondo, L. M., Pin Viso, N. D., Colombatto, D., Farber, M. D., & Fernandez Miyakawa, M. E. (2017). Impact of chestnut and quebracho tannins on rumen microbiota of bovines. BioMed Research International, 2017, 9610810. https://doi.org/10.1155/2017/9610810

Hasan, S., Ako, S. N. A., Rusdi, Muh., Nohong, B., & Khaerani, P. I. (2019). Introduction of centro legume (Centrosema pubescens) and dwarf napier grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) in improving production and quality of grassland. International Journal of Scientific and Research Publications, 9(3), p8737. https://doi.org/10.29322/ijsrp.9.03.2019.p8737

Herlinae, Yemima, & Rumiasih. (2015). Pengaruh aditif EM4 dan gula merah terhadap karakteristik silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 4(1), 27–30.

Ismail, F. (2018). Statistika untuk penelitian pendidikan dan ilmu-ilmu sosial. Prenadamedia Group.

Jayanegara, A., Ridla, M., Astuti, D. A., Wiryawan, K. G., Laconi, E. B., & Nahrowi. (2017). Determination of energy and protein requirements of sheep in Indonesian using a meta-analytical approach. Media Peternakan, 40(2), 118–127.

Karyono, T., Herlina, B., Utama Adlan, Z., & Trianah, Y. (2024). Pakan ternak ruminansia: Composition of fermented rice straw silage and Indigofera legumes (Indigofera zollingeriana) on the physical and nutritional quality of ruminant animal feed. JPS, 3(1).

Ketut, N., Suwitary, E., Suariani, L., Ni, D., & Yusiastari, M. (2018). Kualitas silase komplit berbasis limbah kulit jagung manis dengan berbagai tingkat penggunaan starbio. Jurnal Lingkungan & Pembangunan, 2(1).

Mueller-Harvey, I., Bee, G., Dohme-Meier, F., Hoste, H., Karonen, M., Kölliker, R., ... & Waghorn, G. C. (2019). Benefits of condensed tannins in forage legumes fed to ruminants: Importance of structure, concentration, and diet. Crop Science, 59(3), 861–885.

Mustika, L. M., & Hartutik, H. (2021). Kualitas silase tebon jagung (Zea mays L.) dengan penambahan berbagai bahan aditif ditinjau dari kandungan nutrisi. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 4(1), 55–59. https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.004.01.7

Nuku Hamba Ora, U., & Gusti Ngurah Jelantik, I. (2016). Kualitas silase hijauan Clitoria ternatea yang ditanam monokultur dan terintegrasi dengan jagung. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 3(1), 24–33.

Nworgu, F. C. (2015). Centrosema (Centrosema pubescens) leaf meal as a protein supplement for broiler chicks production. Journal of Experimental Biology and Agricultural Sciences, 3(5), 440–447.

Prihandini, P., Leondro, H. W., Tribudi, Y. A., Krisnaningsih, A. T. N., Hadiani, D. P. P., Robba, D. K., ... & Wulansari, W. I. (2024). Komponen bioaktif pada tanaman Centrocema pubescens dan potensinya sebagai pakan ternak. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 7(1), 45–57. https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2024.007.01.6

Quadratullah, M. F. (2017). Statistik nonparametrik terapan: Teori, contoh kasus, dan aplikasi dengan IBM SPSS. CV Andi Offset.

Rahayu, I. D., Zalizar, L., Widianto, A., & Yulianto, M. I. (2017). Karakteristik dan kualitas silase tebon jagung (Zea mays) menggunakan berbagai tingkat penambahan fermentor yang mengandung bakteri lignochloritik. Prosiding Seminar Nasional dan Gelar Produk, Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah, Malang, 730–737.

Rufino, L. D. de A., Pereira, O. G., Ribeiro, K. G., Leandro, E. S., Santos, S. A., Bernardes, T. F., ... & Agarussi, M. C. N. (2022). Effects of lactic acid bacteria with bacteriocinogenic potential on the chemical composition and fermentation profile of forage peanut (Arachis pintoi) silage. Animal Feed Science and Technology, 290, 115340. https://doi.org/10.1016/j.anifeedsci.2022.115340

Sadarman, Febrina, D., Wahyono, T., Mulianda, R., Qomariyah, N., Nurfitriani, R. A., ... & Prastyo, A. B. (2022). Kualitas fisik silase rumput gajah dan ampas tahu segar dengan penambahan sirup komersial afkir. Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, 20(2), 73–77. https://doi.org/10.29244/jintp.20.2.73-77

Sandi, S., Laconi, E. B., Sudarman, A., Wiryawan, K. G., & Mangundjaja, D. (2010). Kualitas nutrisi silase berbahan baku singkong yang diberi enzim cairan rumen sapi dan Leuconostoc mesenteroides. Media Peternakan, 33(1), 25–30.

Silalahi, H., Sangadji, I., & Fredriksz, S. (2023). Quality of pakchong grass silage (Crimson Pennywort cv. Thailand) with the addition of different molasses as ruminant feed. Jurnal Agrosilvopasture-Tech, 2(1), 202–209. https://doi.org/10.30598/j.agrosilvopasture-tech.2023.2.1.202

Suherman, D., & Herdiawan, I. (2015). Tanaman legum pohon Desmodium rensonii sebagai tanaman pakan ternak bermutu. Pastura, 4(2), 100–104. https://doi.org/10.24843/Pastura.2015.v04.i02.p11

Sulistyo, H. E., & Mustofa, I. T. (2021). Variasi genotip lokal tanaman centro (Centrosema pubescens) sebagai pakan ternak. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 4(1), 32–39. https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.004.01.4

Sulistyo, H. E., Subagiyo, I., & Yulinar, E. (2020). Kualitas silase rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan jus tape singkong. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 3(2), 63–70. https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2020.003.02.3

Vera, D. Y. S., Turmudi, E., & Suprijono, E. (2020). Pengaruh jarak tanam dan frekuensi penyiangan terhadap pertumbuhan, hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L) dan populasi gulma. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 22(1), 16–22. https://doi.org/10.31186/jipi.22.1.16-22

Wardana, I., Erwanto, E., Farda, F. T., & Muhtarudin, M. (2024). Pengaruh penambahan molases, amonium sulfat, dan dolomit terhadap kualitas fisik, kadar bahan kering, dan derajat keasaman (pH) silase pucuk tebu. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 8(2), 315–323. https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.315-323

Wati, W. S., Mashudi, & Irsyammawati, A. (2018). Kualitas silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada waktu inkubasi yang berbeda. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 1(1), 45–53.

Yuvita, D., Mustabi, J., & Asriany, A. (2021). Pengujian karakteristik dan kandungan lemak kasar silase pakan komplit yang berbahan dasar eceng gondok (Eichornia crassipes) dengan lama fermentasi yang berbeda. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, 14(2), 14–27. https://doi.org/10.20956/bnmt.v14i2.12550

Zuliansyah, F., Muhtarudin, M., Sutrisna, R., & Liman, L. (2023). Pengaruh umur potong dan penambahan zat aditif yang berbeda pada kualitas silase rumput pakchong (Pennisetum purpureum × P. americanum). Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 7(2), 141–146.

Downloads

Published

11-07-2025

How to Cite

Egifta Noela Sitepu, et al. “PENGARUH PENAMBAHAN TEBON JAGUNG DAN AMPAS TAHU TERHADAP KUALITAS FISIK DAN PH SILASE Centrocema Pubescens : The Effect of Adding Corn Stover and Tofu Waste on the Physical Quality and PH of Centrosema Pubescens Silage”. Wahana Peternakan, vol. 9, no. 2, July 2025, pp. 304-1, doi:10.37090/jwputb.v9i2.1897.