Pengaruh Penambahan Tepung Temulawak (Curcuma xanthoriza) Dalam Ransum Terhadap Performa Produksi Ayam Kampung Unggul Balitnak
DOI:
https://doi.org/10.37090/jwputb.v4i1.198Abstract
The aim of the study was to know the effect of Curcuma xanthorhiza as herbal feed additive on feed consumption, daily body weight gain and feed conversion ratio of Kampung Unggul Balitnak (KUB) Chicken. The research was conducted at Kemukus Village, Ketapang District, South Lampung Regency. The experimental used 80 unisex KUB chicken aged 5 week. They were feed a ration with control ration + 0% temulawak flour (P0), control ration + 0,1% temulawak flour (P1), control ration + 0,2% temulawak flour (P2) and control ration + 0,3% temulawak flour (P4) during 30 days. The control ration containing 21% crude protein and 3150 kcal/kg metabolism energy. The study used a quantitative method with completely randomized design with 4 treatments and 4 replications. The results showed that the addition of temulawak flour (Curcuma xanthoriza) up to 0.3% did not effect (P> 0.05) on feed consumption but was affected (P <0.05) on daily body weight gain and feed conversion ratio.
Keywords: daily body weight gain, feed consumption, feed conversion ratio, KUB Chicken, temulawak
References
Anggraini, D. A., Widodo. W., Rahayu, D.I dan Sutanto. A. 2019. Efektifitas Penambahan Tepung Temulawak Dalam Ransum Sebagai Upaya Peningkatan Produktifitas Ayam Kampung Super. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. Universitas Muhamadiyah Malang, Jawa Timur.
Aryanti, F., M. Aji dan N., Budiono N. 2013. Pengaruh pemberian air gula merah terhadap performans ayam kampung pedaging. Sains Veteriner. 31. (2) : 0126-0421.
Aziz, N. K. 2005. Potensi Temulawak dalam Peningkatan Produktifitas Ternak. Riset. Poultry Indonesia. Edisi 302: 68-69.
Bakrie, B., D. Andayani, M. Yanis dan D. Zainudin. 2003. Pengaruh Penambahan Jamu ke dalam Air Minum terhadap Preferensi Konsumen dan Mutu Karkas Ayam Buras. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslibang Peternakan, Bogor.
Haruna. 2008. Pemanfaatan Jamu Sebagai Campuran Air Minum Pada Ternak Puyuh. Jurnal Agrisistem. 4 (1) : 1-11.
Jaelani, A. 2011. Performans Ayam Pedaging Diberi Enzim Beta Mannanase dalam Ransum yang Berbasis Bungkil Inti Sawit. Skripsi Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Islam Kalimantan, Kalimantan Selatan.
Johari, R. (2004). Efficiency loss in market mechanisms for resource allocation (Doctoral dissertation, Massachusetts Institute of Technology).
Rasyaf, M. 2011. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Cetakan ke – 4 Penebar Swadaya, Jakarta.
Rositawati. I. N. Saiful dan Muharlien. 2010. Upaya Peningkatan Performan Itik Mojosari Periode Starter Melalui Penambahan Temulawak (Curcuma xanthoriza) Pada Pakan. Ternak Tropikal. Universitas Brawijaya Malang. 11 (2). : 3.2 – 40.
Sugiyono, D. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulaeman, Y., Ropik, S., Bachri, S., Sutriadi, M. T., & Nursyamsi, D. 2015. Sistem informasi sumberdaya lahan pertanian Indonesia: status terkini dan arah pengembangan ke depan.
Wijayakusuma, H. 2003. Penyembuhan dengan Temulawak. Milenial Populer, Jakarta.
Wiryawan, K.G. Suharti dan M. Bintang. 2005. Kajian Antibakteri Temulawak, Jahe dan Bawang Putih Terhadap Performans dan Respon Imun Ayam Pedaging. Media Peternakan. 28 (2) : 52-62.
Yusriani, Y. 2013. Kebutuhan Pakan untuk Ayam Kampung. Serambi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Aceh.