EFEK BERBAGAI KOMBINASI FRUKTOSA DAN SUKROSA DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR BABI LANDRACE
Impact of Different Combinations of Fructose and Sucrose in Citrate Egg Yolk Diluents on the Quality of Landrace Boar Liquid Semen
DOI:
https://doi.org/10.37090/jwputb.v9i2.2329Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji efek berbagai kombinasi fruktosa dan sukrosa dalam pengencer sitrat-kuning telur (SKT) terhadap kualitas semen cair babi landrace. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap terdiri dari lima perlakuan yaitu S-KT (P0), S-KT + 1,0% fruktosa + 0,2% sukrosa (P1), S-KT + 1,5% fruktosa + 0,2% sukrosa (P2), S-KT + 1,0 % fruktosa + 0,4% sukrosa (P3), S-KT + 1,5% fruktosa + 0,4% sukrosa (P4), setiap perlakuan diulang lima kali. Semen yang berkualitas baik diencerkan dengan pengencer, kemudian dipreservasi dengan suhu 15-20oC. Evaluasi dilakukan setiap 12 jam. Hasil pengamatan pada jam ke-60 preservasi menunjukkan bahwa perlakuan P2 menghasilkan kualitas spermatozoa tertinggi dan berbeda secara nyata (P<0,05) dengan perlakuan kontrol (P0) pada variabel motilitas, viabilitas, dan daya tahan hidup spermatozoa, namun berbeda secara tidak signifikan (P>0,05) pada variabel abnormalitas spermatozoa. Perbandingan kualitas semen cair babi landrace antara perlakuan P2 dan P0 adalah motilitas spermatozoa (44 vs 31%),viabilitas spermatozoa (59,60 vs 52,20%), abnormalitas spermatozoa (11,80 vs 11,80%), dan daya tahan hidup spermatozoa (63,80 vs 51,20 jam). Disimpulkan bahwa kombinasi fruktosa 1,5% dan sukrosa 0,2% dalam pengencer sitrat kuning telur menghasilkan kualitas semen cair tertinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
Kata Kunci : Fruktosa, Kualitas Semen Cair Babi Landrace, Sitrat-Kuning Telur, Sukrosa.
Downloads
References
Aisen, E. G., Alvarez, H. L., & Venturino, A. (2002). Cryopreservation and post-thawed fertility of ram semen frozen in different trehalose concentration. Theriogenology, 57, 1801–1808.
Badan Standardisasi Nasional. (2017). Semen beku bagian 1: Sapi. Badan Standardisasi Nasional.
Bebas, W., & Gorda, W. (2016). Penambahan astaxanthin pada pengencer kuning telur berbagai jenis unggas dapat memproteksi semen babi selama penyimpanan. Jurnal Veteriner, 17(4), 484–491.
Bearden, H. J., & Fuquay, J. W. (2000). Applied animal reproduction (5th ed.). Prentice Hall.
Dapawole, R. R. (2014). Preservasi dan kriopreservasi semen babi dalam pengencer BTS dan MIII yang disuplementasikan dengan dan tanpa trehalosa (Tesis). IPB, Bogor.
Fernandes-Santos, M. R., Martinez-Pastor, F., Gracia-Mecias, V., Esteso, M. C., Soler, A. J., & de Paz, P. (2007). Extender osmolality and sugar supplementation exert a complex effect on the cryopreservation of Liberian red deer (Cervus elaphus hispanicus) epididymal spermatozoa. Theriogenology, 67(4), 738–753.
Garner, D. L., & Hayes, E. S. E. (2000). Spermatozoa and seminal plasma. In Reproduction in farm animals (pp. 96–109).
Gundogan, M., Yeni, M., Avdatek, F., & Fidan, A. F. (2010). Influence of sperm concentration on the motility, morphology, membrane and DNA integrity along with oxidative stress parameter of ram sperm during liquid storage. Animal Reproduction Science, 122, 200–207.
Hafez, E. S. E. (2000). Semen evaluation. In Reproduction in farm animals (7th ed.). Lea and Febiger.
Hafez, E. S. E. (Ed.). (1993). Reproduction in farm animals (6th ed., pp. 405–423). Lea and Febiger.
Hafez, E. S. E., & Hafez, B. (2000). Reproduction in farm animals (7th ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
Hartono, M. (2008). Optimalisasi penambahan vitamin E dalam pengencer sitrat kuning telur untuk mempertahankan kualitas semen kambing boer. Jurnal Indonesian Tropical Animal Agriculture, 33(1), 11–19.
Ismaya. (2014). Bioteknologi inseminasi buatan pada sapi dan kerbau. Gadjah Mada University Press.
Labetubun, J., & Siwa, I. P. (2011). Kualitas spermatozoa kauda epididimis sapi Bali dengan penambahan laktosa atau maltosa yang dipreservasi pada suhu 3–5°C. Jurnal Veteriner, 12(3), 200–207.
Mata, H. T., Burhanuddin, & Maewali, A. (2014). Efektivitas air buah lontar dalam mempertahankan motilitas, viabilitas, dan daya tahan hidup spermatozoa sapi Bali. Jurnal Veteriner, 15, 263–273.
Marawali, A., Hine, M. T., Burhanuddin, & Belli, H. L. L. (2001). Dasar-dasar ilmu reproduksi ternak. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Tinggi.
Surachmana, M., Herdis, H., Yulnawati, M., Rizal, M., & Maheshwari, H. (2009). Kualitas semen cair asal epididimis kerbau belang dalam bahan pengencer Andromed yang mendapat penambahan sukrosa. Media Peternakan, 32(2), 88–94.
Mukminat, A., Suharyati, S., & Siswanto. (2014). Pengaruh penambahan berbagai sumber karbohidrat pada pengencer skim kuning telur terhadap kualitas semen sapi Bali. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(2), 87–92.
Mousa, M., Marinet, V., & Trimeche, A. (2002). Low density lipoproteins extracted from egg yolk by an easy method: Cryoprotective effect on frozen-thawed bull semen. Theriogenology, 57, 1659–1706.
Nalley, W. M., Kune, P., Matahine, T., Burhanuddin, Belli, H. L., Marwalai, A., & Uly, K. (2011). Penuntun praktikum bioteknologi ternak. Universitas Nusa Cendana.
Rizal, M., & Herdis. (2008). Inseminasi buatan pada domba. Rineka Cipta.
Rizal, M. (2005). Fertilitas spermatozoa ejakulat dan epididimis domba garut hasil kriopreservasi menggunakan modifikasi pengencer dan tris dengan berbagai krioprotektan dan antioksidan (Disertasi). Institut Pertanian Bogor.
Rizal, M., Toelihere, M. R., Yusuf, T. L., Purwantra, B., & Situmorang, P. (2003). Kriopreservasi semen domba garut dalam pengencer tris dengan konsentrasi laktosa yang berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan Indonesia.
Robert, V. K. (2006). Semen processing, extending & storage for artificial insemination in swine. Department of Animal Science, University of Illinois.
Sufyanhadi, A. (2012). Pengaruh penurunan suhu secara cepat dan waktu penyimpanan terhadap total plate count (TPC) dan jumlah koloni koliform pada susu pasteurisasi (Disertasi). Universitas Brawijaya.
Suryadi, A., Racmahwati, & Iswanto, N. (2012). Pengaruh tocopherol yang berbeda dalam pengencer dasar tris aminomethane-kuning telur terhadap kualitas semen kambing Boer yang disimpan pada suhu 0°C. Jurnal Ilmu Peternakan, 22, 1–8.
Soler, A. J., Parez-Guzman, M. D., & Garde, J. J. (2003). Storage of red deer epididymis for four days at 5°C: Effect on sperm motility, viability, and morphology integrity. Journal of Experimental Zoology, 295A, 188–199.
Zakir, M. I. (2010). Pengaruh perbandingan semen dengan pengencer campuran sari kacang hijau–sitrat dan lama penyimpanan terhadap daya hidup spermatozoa kambing kacang (Capra hircus). Ziraa’ah, 28(2), 156–161.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 George Valentino Kosat, Thomas Mata Hine, Yustiani Yuliana Bette

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.