KARAKTERISTIK MORFOMETRIK KAMBING BOERKA PADA BERBAGAI TINGKATAN UMUR DI UPT. AGRI SCIENCE TECHNOPARK UNISLA

Authors

  • Wenny Ladhunka Nur Aliyya Ronny Rachman Noor, Jakaria
  • Muhammad Fathul Amin 123Fakultas Peternakan, Universitas Islam Lamongan
  • Alfian Adi Atma Fakultas Peternakan, Universitas Islam Lamongan

DOI:

https://doi.org/10.37090/jwputb.v7i1.718

Abstract

This study aims to identify the morphometric characteristics of male Boerka goats and female Boerka goats at different age levels as a basic step of selection in breeding and improving the genetic quality of goats. A total of 25 samples of Boerka goats, namely 10 male Boerka goats and 15 female Boerka goats were used to identify qualitative and qualitative traits at the age levels of 0-6 months, >6-12 months, and >12 months. The morphometric parameters observed consisted of qualitative characteristics, namely the diversity of coat colors, the diversity of horn shapes, the diversity of the color of the legs and the diversity of the front lines. While quantitative traits consist of body weight, height, body length, and chest circumference. The results of qualitative research found that Boerka goats had a dominant diversity of brown white fur color, short and small horns, black and white leg color, and a convex head shape. The average values ​​of body weight, height, body length, and chest circumference of male Boerka goats and female Boerka goats at various age levels were not significantly different except for chest circumference with age group > 12 months

References

Amano, T.S., Katsumata, Y. Suzuki, T. Nozawa, H. Kawamoto, I.K. Namikawa, Martojo, Abdulgani and H. Nadjib. 1981. Morphological and genetical servey of buffalous in Indonesia. The Origin and Phylogeny of Indonesia Livestock. Part II. Hlm. 31-54.

Batubara A, Doloksaribu M, Tiesnamurti B. 2006. Potensi keragaman sumberdaya genetik kambing lokal Indonesia. Dalam: Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional. Bogor, 20 Desember 2016. Bogor (Indonesia): Puslitbangnak. hlm. 206-14.

Destomo A, Batubara A, Elieser S. 2017. Karakteristik Sifat Kualitatif Kambing Lokal di Kabupaten Bengkalis. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Hlm. 303-314.

Destomo, A., Batubara, A., & Elieser, S. (2017). Karakteristik Sifat Kualitatif Kambing Lokal di Kabupaten Bengkalis. 303–314.

Elieser, S., Destomo, A. 2017. Sebaran Warna Kambing Boerka Hasil Persilangan Kambing Boer dengan Kacang. Semnas.tpv.2017: 317–323.

Hoda A. 2008. Studi karakterisasi, produktivitas dan dinamika populasi kambing Kacang [Disertasi]. [Bogor (Indonesia)]: Institut Pertanian Bogor.

Ilham F. 2009. Characteristics of phenotype trait qualitative and quantitative goat local. 41-50.

Indrijani, Heni, Sukmasari AH, Handiwirawan E. 2006. Keragaman pola warna tubuh, tipe telinga dan tanduk domba kurban di Bogor. 236-44.

Johari, S., Sutopo, A. Santi. 2009. Frekuensi fenotipik sifat- sifat kualitatif ayam kedu dewasa. Makalah Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan, Semarang, 20 Mei 2009. Universitas Diponegoro, Semarang.

LIPI. 2015. Panduan Pengisisan Form Penampilan Fisik. Laboratorium Reproduksi, Pemuliaan dan Kultur Sel Hewan. Pusat Penelitian Bioteknologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Mahmilia, F dan A. Tarigan. 2004. Karakteristik Morfologi dan Performans Kambing Kacang, kambing Boer dan Persilangannya. Pros Lokakarya Nasional Kambing Potong. Bogor, 2004. Puslitbang Peternakan. hlm. 209 – 212.

Mulliadi D. 1996. Sifat fenotipik domba Priangan di Kabupaten Pandeglang dan Garut [Disertasi]. [Bogor (Indonesia)]: Institut Pertanian Bogor.

Nuraini, Hidayat Z, Asmarhansyah. 2017. Karakteristik Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Kambing Boerka yang Dipelihara di KP Petaling Kepulauan Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Priyanto, D., Setiadi B, Yulistiani D, Setiyanto H. 2002. Performans ekonomi kambing Kaboer dan kambing Kacang pada kondisi stasiun penelitian Cilebut. Keragaan anak hasil persilangan kambing Kacang dengan Boer dan Peranakan Etawah. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Ciawi-Bogor, 30 September – 1 Oktober 2002. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 212 – 216.

Sibagariang H, Hasnudi, Hamdan. 2016. Estimasi Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Beberapa Bangsa Kambing di Sumatera Utara Melalui Analisis Morfometrik. Jurnal Peternakan Integratif. Vol. 3(3): 268.280.

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Suatu Pendekatan Biometrik (diterjemahkan oleh: B. Soemantri). Cetakan ke-2. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Taofik, A. dan Depison. 2008. Hubungan antara Lingkar Perut dan Volume Ambing dengan Kemampuan Produksi Susu Kambing Peranakan Ettawa. J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 11(2): 59-74.

Triyantini, R. Sumarlin, H. Setiyanto, B. Setiadi dan M. Martawidjaja. 2002. Evaluasi Mutu Daging pada Berbagai Ras Kambing. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian APBN Tahun Anggaran 2001. Buku I. Ternak Ruminansia. Balai Penelitian Ternak, Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 167 – 180.

Wahyuni, V., Nafiu, L. O., & Pagala, M. A. (2016). Karakteristik Fenotip Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Kambing Kacang Di Kabupaten Muna Barat. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis, 3(1), 21.

Downloads

Published

07-03-2023

How to Cite

Ladhunka Nur Aliyya, W., M. . Fathul Amin, and A. . Adi Atma. “KARAKTERISTIK MORFOMETRIK KAMBING BOERKA PADA BERBAGAI TINGKATAN UMUR DI UPT. AGRI SCIENCE TECHNOPARK UNISLA”. Wahana Peternakan, vol. 7, no. 1, Mar. 2023, pp. 1-6, doi:10.37090/jwputb.v7i1.718.