PENYELESAIAN PIDANA SUMBANG SALAH MENURUT PRINSIP BAJANJANG NAIAK BATANGGO TURUN DI NAGARI SALAYO

Authors

  • ulfah Nurdianti Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Riki Zulfiko Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Wendra Yunaldi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.37090/keadilan.v22i2.1467

Abstract

Abstrak

 

Dalam KUHP zina di definisikan untuk orang yang terikat perkawinan tetapi dalam Hukum Adat Minangkabau zina tidak hanya berlaku untuk orang yang terikat perkawinan saja melainkan yang tidak terikat perkawinan juga dikatakan zina. Menurut keyakinan masyarakat Minangkabau tolak ukur suatu perbuatan zina  bukan terletak dari adanya persetubuhan diluar perkawinan, namun lebih kepada adanya norma kesusilaan yang dilanggar pelakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prinsip Bajanjang naiak Batanggo turun serta kendala dan upaya dalam penyelesaian Sumbang Salah di Nagari Salayo. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan analisis pengolahan data secara kualitatif. Hasil penelitian mendapatkan bahwa pelaku zina diberikan hukum buang dan pernah diberlakukan denda dengan 20 sak semen, karena tidak ada dasar hukum dari Nagari maka pelaku mengatakan hal tersebut berdalih kepada pemerasan. Sebagai bentuk permintaan maaf atas perbuatan zina maka diharuskan mengadakan Alek Manimbang Salah.

 

Kata Kunci: KUHP, Zina, Hukum Adat, Bajanjang naiak Batanggo turun, Manimbang Salah.

 

Abstract

In the Criminal Code (KUHP), adultery is defined as people who are bound by marriage, but in the Minangkabau Customary Law, adultery does not only apply to people who are bound by marriage, but those who are not bound by marriage are also said to be adultery. This research aims to find out how the principles of Bajanjang naiak Batanggo turun as well as the obstacles and efforts in resolving Sumbang Salah in Nagari Salayo region. This research is empirical legal research with qualitative data processing analysis. The results of the research found that the perpetrator of adultery was given a legal ban and a fine of 20 bags of cement was imposed, because there was no legal basis from Nagari, the perpetrator said this was an excuse for extortion. As a form of apology for the act of adultery, it is necessary to hold an Alek Manimbang Salah.

Keywords : Criminal Code, Adultery, Bajanjang naiak Batanggo turun, Manimbang Salah.

 

References

Buku

Aprilianti dan Kasmawati, Hukum Adat di Indonesia (Bandar Lampung : Pusaka Media, 2022).

Djannatin Dt. Poetih, Serba Serbi Hukum Adat Minangkabau (Selayo: Tanpa Penerbit, 1991).

Hasanuddin, Kearifan Lokal Sumatera Barat Dalam Kerangka ABS SBK (Edisi 1: Musyawarah dan Kepemimpinan), (Padang: CV. Swid Digital Printing, 2019).

Jurnal

Alfadrian, Eksistensi Hukum Pidana Adat Minangkabau Dalam Penerapan Sanksi Denda Terhadap Pelaku Zina di Nagari Limo kaum Kecamatan Limo kaum, Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum, Vol 06 No.01 2019.

Dede Santi Fatimah, R Bagus Irawan, Aryo Fadlian, Analisis Yuridis Penyelesaian Kasus Perzinahan Berdasarkan Hukum Adat Minangkabau dan Hukum Adat Batak, De Juncto Delicti Journal of Law, Vol 01 No.01 ,2021.

Nelwitis.A, Riki Afrizal, Pemberdayaan Peradilan Adat Dalam Menyelesaikan Perkara Pidana Menurut Hukum Adat Salingka Nagari di Sumatera Barat, UNES Journal of Swara Justisia, Vol 07 No.02 2023.

Okto Arianto, Pelanggaran Hukum Adat Minangkabau Dalam Kaba Angku Kapalo Sitalang (Kajian Sosiologi Sastra), Wacana Etnik Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol 01 No.2 2010.

Riki Zulfiko, Kepatuhan Masyarakat Terhadap Putusan Majelis Buek Arek Dalam Pelanggaran Sumbang Salah Di Nagari Pakan Sinayan, Sumbang12 Law Jurnal, Vol.1 No.01 Januari 2022.

Taufan Dirgahayu Kurnia, Erwin Syahrudin, Konsep Tindak Pidana Zina Menurut Hukum Pidana Adat dan KUHP Dalam Hukum Positif di Indonesia, Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol 04 No.01 2022.

Yogi Febri Riski, Riki Zulfiko, Proses Penyelesaian Tindak Pidana Perzinaan Secara Adat di Jorong Ladang Laweh Kabupaten Agam, Sumbang 12 Law Journal, Vol 01 No.01Januari 2022.

Yogi Febri Riski, Riki Zulfiko, Proses Penyelesaian Tindak Pidana Perzinaan Secara Adat di Jorong Ladang Laweh Kabupaten Agam, Sumbang 12 Law Journal, Vol 01 No.01Januari 2022.

Skripsi/tesis

Nurul Apipah, Skripsi: Perilaku Zina Dan Hukumannya Dalam Alquran, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2023).

Rahmi Susilawati, Skripsi: Implementasi Sanksi Pidana Adat Terhadap Tindak Pidana Penghinaan Ninik mamak Berdasarkan Hukum Adat Minangkabau, (Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2023).

Riski Kumala, Skripsi: Penerapan Tindak Pidana Adat Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perzinahan di Kelurahan Koto lalang kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang, (Padang : Universitas Andalas, 2021).

Website

Dinda Risky Rahmawati, “RKUHP Tidak bertentangan dengan Hukum Adat”, https://www.gramedia.com/literasi/hukum-adat/, dikunjungi 27 Agustus 2023.

Downloads

Published

2024-05-22

Issue

Section

Articles