STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN SUPLEMEN MAKANAN IMFORCE KAPLET
DOI:
https://doi.org/10.37090/jpb.v4i1.385Abstrak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganilis strategi pemasaran Suplemen Makanan Imforce Kaplet pada PT. Mahakam Beta Farma khususnya bauran pemasaran (marketing mix) yang diterapkan perusahaan. Kemudian untuk mengetahui hasil kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threat) serta gambaran strateginya sehingga dapat diaplikasikan untuk peningkatan penjualan produk. Dengan menggunakan teknik penelitian SWOT, Matriks, IFAS, dan EFAS serta diagram cartesius. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu studi khusus yang menghasilkan data-data deskriptif yang dituangkan dalam kata-kata. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini penulis melakukan kunjungan langsung ke kantor PT. Mahakam Beta Farma cabang Lampung untuk melakukan wawancara pribadi dengan Bapak I Wayan Sudana sebagai District Manager dan dilengkapi dengan data-data penjualan beberapa tahun kebelakang. Kesimpulan dari analisis yang dilakukan pada strategi pemasaran PT. Mahakam Beta Farma adalah perusahaan telah menjalankan strategi pemasaran dengan benar dan tepat serta pada perhitungan analisis SWOT yang dituangkan pada diagaram cartesius perusahaan tersebut berada di posisi kuadran I yaitu Gowth. Yang mana perusahaan dapat mengembangkan, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas produk agar masyarakat terus percaya pada produk Imforce kaplet yang mengandung banyak vitamin yang sangat baik untuk menjaga dan memelihara daya tahan tubuh.
Kata kunci: strategi pemasaran, bauran pemasaran, analisis SWOT, matrika IFAS, matriks EFAS, diagram Cartesius.
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Philip Kotler dan Keller Kevin Lane yang diterjemahkan oleh Bob Sabran. 2009
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2004. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.005.05.23.3644.BPOM. Jakarta
Philip & Duncan. (2012). Marketing Principles and Methods. Georgetown: Richard D. Irwin. Inc
Greger, J.I. 2001. Dietary Suplement Use : Consumer Characteristics and Interest. Journal of Nutrition, 131 ; 13395-13435.
Jauch Lawrence R. & Glueck William F. (1989). Manajemen Dan Strategis Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
Kotler, Philip and Garry Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I. Erlangga. Jakarta
Lyle, B.J,et. Al. 1998. Supplement Users Differ from Nonusers in Demographic, Life Style, Dietary and Health Characterisctics. The Journal of Nutrition vol. 128 no. 12, pp. 2355-2362
Stanton, William J.2003. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga. Jakarta.
Waringin, Tung Dasem. (2008). Marketing Revolution. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Westwood, John. 2006. How to write marketing plan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Zoelandari, Mita (2007). Perkembangan Mata VS Kecerdasan Anak.
Sumber Lain.
Arif, Efendi, (2019). Modul Medical Representatif. [Internet]. Tersedia di: https://id.scribd.com/doc/214181843/Modul-Medical-Representative.
Halodoc, (2019). Imforce Plus 6 Kaplet.[Internet]. Tersedia di: http://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/imforce-plus-6-kaplet.
Maxmanroe, (2019). Pengertian Pemasaran. [Internet]. Tersedia di: http://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-pemasaran.html#.
Paimin, (2014). Profil PT Mahakam Beta Farma.[Internet]. Tersedia di: https://paimin92-wordpress-com.cdn.ampproject.org.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Melan Susanty Purnamasari
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.