Skizofrenia STUDI EFEK SAMPING PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021
STUDI EFEK SAMPING PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021
DOI:
https://doi.org/10.37090/jfl.v13i1.1621Abstrak
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dengan berbagai gejala kejiwaan termasuk gejala positif waham dan halusinasi. Secara umum antipsikotik dibagi menjadi dua golongan, yaitu antipsikotik tipikal dan atipikal. Penelitian ini merupakan suatu penelitian non-eksperimental observasional dengan pengambilan data secara prospektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping penggunaan obat pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 100 pasien. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik usia terbanyak 26-35 tahun (28%) jenis kelamin laki-laki (62%) pendidikan terakhir SMA (48%) tidak bekerja (78%) riwayat merokok (41.7%) Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi 2 kombinasi antipsikotik paling banyak risperidon-clozapin (50%) 3 kombinasi paling banyak haloperidol-clozapin-olanzapin (20.3%) 4 kombinasi risperidon-trihexyphenidyl-clozapin-chlorpromazin (31.4%). Efek samping yang terjadi pada 100 pasien paling banyak S.ekstrapiramidal yaitu hipersaliva (15%) tremor (72%) rigiditas otot (33%) bradikinesia (82%) akatisia (95%) distonia (10%) pusing (86%) lemas (31%) linglung (77%) kesulitan berjalan (37%) sesak nafas (34%) berkeringat (13%) mata kabur (37%) sedasi (13%) insomnia (93%) anoreksia (17%) dan sering buang air kecil (11%). Efek samping paling banyak terjadi adalah Syndrom ekstrapiramidal dan untuk terapi antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah terapi kombinasi antipsikotik.Referensi
Istichomah, F.R. the Effectiveness of Family Knowledge About Schizophrenia Toward Frequency of Recurrence of Schizophrenic Family Members At Poly Mental Grhasia Mental Hospital D. I. Yogyakarta, 2019.
Aryani F, Sari O. Gambaran Pola Penggunaan Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2016;6(1):35–40.
World Health Organization. Schizophrenia and Public Health. Nation for Mental Health; 2011.
Niman, S & Christian, F. Pengalaman Adaptasi Survivor Schizophrenia Pasca Perawatan di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Jiwa. 2020;8(2):203.
Sacchetti E., Grunze H., Leucht S., Vita A. Long-Acting Injection Antipsychotic Medications In The Management Of Schizophrenia. E-Bpc. 2015.
Syamsudin D, M. Biomed., Apt. Buku Ajar Farmakologi Efek Samping Obat. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. 2011.
Yulianty MD, Cahaya N, Srikartika VM. Studi Penggunaan Antipsikotik dan Efek Samping pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Farmasi Klinis.2017;3(2):153.
Siregar S, Nanda SN,. Gambaran efek samping obat Berdasarkan Factor Demografi Pada Pasien Rawat Jalan Skizofrenia Di Rumah Sakit 76 76 Prof. Dr.M.Ildrem Medan. Ibnu Sina Biomedika Vol.2 No.2. Jakarta: Buku Kedokteran, 2018.
National Institute of Mental Health. Schizophrenia. National Institutes of Health, 2007.
Barbara G Wells. Pharacotherapy Handbook. New York: McGraw-Hill; 2015.
Pieter, HZ, S.Psi., Janiwarti Bethsaida, Saragih M. Pengantar psikopatologi untuk keperawatan. Edisi pertama. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
Indriani A, Ardingrum W, Febriani Y. Studi Penggunaan Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia. Jurnal Ilmu Psikologi, 2019.
Comersial B, Pesqueros DEP. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 2014.
Meltzer HY. Update obat antipsikotik tipikal dan atipikal. Annu Rev Med 2013; 64 :393-406.
López-Muñoz F, Alamo C. Konsolidasi terapi neuroleptik: Janssen, penemuan haloperidol dan pengenalannya ke dalam praktik klinis. Banteng Res Otak. 29 April 2009; 79 (2):130-41