KAJIAN PENINGKATAN PENGETAHUAN FITOFARMAKA UNTUK SWAMEDIKASI PADA TIM PENGGERAK PKK DI SURAKARTA
A STUDY ON IMPROVING PHYTOPHARMACA KNOWLEDGE FOR SELF-MEDICATION IN THE PKK MOBILIZATION TEAM IN SURAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.37090/jfl.v13i2.1755Abstrak
Pengetahuan masyarakat terkait penggunaan obat tradisional masih rendah dan belum mengetahui golongan obat obat tradisional yang lain seperti golongan OHT (Obat Herbal Terstandar) dan golongan fitofarmaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan penggunaan fitofarmaka untuk swamedikasi pada tim penggerak PKK kota surakarta. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experimental with one group pre and post test design. Analisa pengetahuan responden dengan melihat rumus untuk mengukur presentase dari jawaban yang di dapat dari kuesioner. Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan responden saat pre test yaitu memiliki pengetahuan baik (39,22%), pengetahuan cukup (48,04%) dan kurang (12,75%). Setelah diberikan perlakuan responden mengisi kuesioner dan didapatkan nilai untuk tingkat pengetahuan post test yaitu baik (63,73%), cukup (30,39%), dan kurang (12,75%). Hasil menunjukkan terdapat perbedaan nilai pre dan post test responden setelah diberi perlakuan nilai sig (2-tailed) 0.000 yaitu < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan rata-rata antara pre dan post dan terdapat pengaruh dengan intervensi yang diberikan
Unduhan
Referensi
[1] Bhusnure Omprakash G., Shinde Madhuri C., Vijayendra Swamy S.M.3, Gholve Sachin, Giram Padmaja BMJ. Phytopharmaceuticals: An emerging platform for innovation and development of new drugs from botanicals. J Drug Deliv Ther. 2019;9(3):1046–57.
[2] BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional. Bpom RI. 2019;11:1–16.
[3] Kemenkes RI. Laporan Riskesdas 2010. Jakarta;
[4] Yuslianti ER, Bachtiar BM, Suniarti DF, Sudjiatmo AB. Standardisasi farmasitikal bahan alam menuju fitofarmaka untuk pengembangan obat tradisional indonesia. Dentika Dent J. 2016;19(2):179–85.
[5] Belachew N, Tadesse T, Gube AA. Knowledge, Attitude, and Practice of Complementary and Alternative Medicine Among Residents of Wayu Town, Western Ethiopia. J Evidence-Based Complement Altern Med. 2017;22(4):929–35.
[6] Hermawan Saputra DF, Farhan. 197-Article Text-1016-1-10-20220905. Kaji Strateg Percepatan Dan Pengemb Fitofarmaka Untuk Kesehat Masy. 2022;9:168–79.
[7] Pariyana, Muhammad Aziz, Mariana, Suryadi Tjekyan, Puji Rizki Suryani, Theodora Viani, et al. An Overview of Knowledge of Traditional Medicine for Self-medication in the Community in the Era of the COVID-19 Pandemic. Int J Community Serv. 2021;1(2):136–46.
[8] Pratiwi R, Saputri FA, Nuwarda RF. Tingkat Pengetahuan Dan Penggunaan Obat Tradisional Di Masyarakat: Studi Pendahuluan Pada Masyarakat Di Desa Hegarmanah, Jatinangor, Sumedang. Dharmakarya. 2018;7(2):97–100.
[9] Siagian HS, Elnovreny J, Medan UI, Utama UP, Info A, Medicine H. Logo Pada Kemasan Obat Golongan. 2022;5(2):57–64.
[10] Madania M, Papeo P. Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan Pemilihan Obat Untuk Swamedikasi. Indones J Pharm Educ. 2021;1(1):20–9.
[11] Resvita Rizky & Gonibala. Fitofarmaka. Masruroh, editor. Bandung: Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung; 2023.
[12] Nauviyah Nayla. Kajian Pelayanan Kefarmasian dan Persepsi Pasien dalam Penggunaan Fitofarmaka dan Obat Tradisional Untuk Diabetes Melitus Tipe 2. Calyptra J Ilm Mhs Univ Surabaya. 2018;7(1):787–805.
[13] Komalasari J dan. Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Muna Di Pemukiman Kota Wuna. TradMedJ. 2017;22(1):45–56.
[14] Khuluqiyah I, Nurrahmah N, Nourah S, Fauziah F, Shana N, Aquila F, et al. Tingkat Pengetahuan Masyarakat mengenai Penggunaan Obat Batuk secara Swamedikasi. J Farm Komunitas. 2016;3(2):33–6.
[15] Adiyasa MR, Meiyanti M. Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. J Biomedika dan Kesehat. 2021;4(3):130–8.
[16] Lufitasari A, Khusna K, Pambudi RS. Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap Swamedikasi Obat Demam Pada Anak Di Kelurahan Kerten Surakarta. Senriabdi [Internet]. 2021;1(1):953–65. Available from: https://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/SENRIABDI/article/view/924
[17] Oktaviana E, Hidayati IR, Pristianty L. Pengaruh Pengetahuan terhadap Penggunaan Obat Parasetamol yang Rasional dalam Swamedikasi (Studi pada Ibu Rumah Tangga di Desa Sumberpoh Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo). J Farm Dan Ilmu Kefarmasian Indones. 2019;4(2):44.
[18] Hartayu TS, Mi MI, Suryawati S. Improving of type 2 diabetic patients knowledge, attitude and practice towards diabetes self-care by implementing community-based interactive approach-diabetes mellitus strategy. BMC Res Notes [Internet]. 2012;5:1–6.
[19] Sumartini S& S. Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Sekolah Menegah Kejurusan “Indonesia” Yogyakarta Terhadap Obat Tradisional. J Kefarmasian Akfarindo. 2018;40–6.
[20] Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. 2017.
[21] Nurjanah. Pengaruh Penkes Stimulasi Perkembangan Anak Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Di Rumah Bintang Islamic Pre School. J Ilmu Keperawatan. 2015;3(2):112–9.
[22] Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.
[23] Ramadhiani AR, Indriani O, Sari YR. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan Penggunaan Obat Tradisional. Babul Ilmi J Ilm Multi Sci Kesehat. 2022;14(2):126.