PENGARUH EKSTRAK BIJI KABAU (Archidendron buballinum (Jack.) I.C.Nielsen) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT PUTIH JANTAN DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSAN
DOI:
https://doi.org/10.37090/jfl.v7i1.36Abstrak
Biji kabau (Archidendron buballinum (Jack.) I.C.Nielsen) secara empiris dimanfaatkan masyarakat dibeberapa daerah sebagai obat tradisional antidiabetes dan diuretik herbal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak biji kabau terhadap penurunan kadar gula darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Biji kabau diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji antidiabetes dilakukan terhadap mencit jantan yang diinduksi aloksan secara intravena dengan dosis 168 mg/kgBB selama 15 hari. Sebanyak 25 ekor mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, kelompok I, II dan III diberi ekstrak dengan dosis 95, 190, dan 380 mg/kgBB, kelompok IV sebagai kontrol negatif diberi aquadest dan kelompok V sebagai kontrol positif diberi metformin dosis 65 mg/kgBB, kelima kelompok diberi perlakuan secara oral sebanyak 3 kali sehari selama 7 hari. Penurunan kadar gula darah diukur dan diamati pada hari ke 1 dan 15 dan hari ke 22 kemudian dianalisis dengan metode ANOVA. Hasil karakteristik simplisia terhadap kadar air 0,23%, kadar abu 2% dan kadar abu tidak larut asam 2%. Uji kualitatif fitokimia ekstrak menunjukkan adanya senyawa flavonoid, alkaloid dan saponin. Hasil analisis menunjukkan kelompok I,II dan III berbeda nyata terhadap kontrol negatif, dan berefek sama terhadap kontrol positif dalam menurunkan kadar gula darah mencit putih jantan. Dari ketiga dosis tersebut dosis 1 (95mg/kgBB) menunjukkan penurunan yang paling baik, namun dosis I,II dan III tidak berbeda nyata secara statistik terhadap metformin. Kata kunci : Kabau, Archidendron buballinum, DiabetesReferensi
Suyono selamet. Diabetes Melitus di Indonesia. In: Siti S, Idrus A, Aru W, Marcellus S, Bambang S, Ari F et al, editor. 2014. Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing; p. 2317–24.
Purnamasari D. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. In: Siti S, Idrus A, Aru W, Marcellus S, Bambang S, Ari F et al, editor. 2014. Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing; p. 2325–9.
International Diabetes Federation. One Adult In Ten Will Have Diabetes by 2030. 2011; Available from: http//www.idf.org/media-events/press- realese/2011/diabetes-atlas-5th-edition
Soegondo S. Farmakoterapi Pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus. In: Siti S, Idrus A, Aru W, Marcellus S, Bambang S, Ari F et al, editor.2014. Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing; p. 2330–7.
Badan Penelitian dan Pengembangan. Riset Kesehatan Dasar. Indonesia; 2013.
Tjokoprawiro A. Terapi non Farmakologi Pada Diabetes Mellitus. In: Siti S, Idrus A, Aru W, Marcellus S, Bambang S, Ari F et al, editor. 2014 Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing. p. 2338–48.
Ganiswara S. 1995. Farmakologi dan Terapi. 4th ed. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesip. p. 467-481
Syafnir S. 2014. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Jengkol Archidendron pauciflorium. Uji Akt Ekstrak Etanol Kulit Jengkol Arch pauciflorium.
Oktaria Y. 2013. Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat Terhadap Tikus Galur Wistar Yang diinduksi Aloksan.
Anwar K et al. 2016. Perbandingan Efek Ekstrak Etanol, Fraksi N-Butaol, dan Fraksi Petrolium Eter Daun Kembang Bulan Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan yang diinduksi Aloksap. p. 3:80–8.
Faridah. 2017. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 96% Biji Jengkol Terhadap Hispatologi Jaringan Ginjal Serta Peningkatan Kadar Ureum Keratinin Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley.
Komariah Dewi. 2016. Keanekaragaman dan Pemanfaatan Kabau dan Kerabat- kerabatnya. Institut Pertanian Bogor.
Silalahi M. 2015. Kajian Ekologi Tumbuhan Obat di Afroforest Desa Surung Mersada Kabupaten Phakpak Bharat Sumatera Utara. p.19:89–94.
Sabita D. 1986. Komposisi Zat Bahan Makanan Beberapa Daerah di Indonesia. Indonesia.
Liliwirians, Musa NLW, Zain WZWM, Kassim J KS. 2011. Premilinary Studies on Phytocemical Screening of Ulam and Fruit From Malaysia. p. 85–8.
Lenny S. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida dan Alkaloida. karya Ilm.
Okky Meidiana Prameswari1 SBW. 2014. Uji Efek Ekstrak Air Pandan Wangi Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Hispatologi Tikus Diabetes Melitus. J Pangan dan Agroindustri. p.2:16–27.
Arif Rachman, Sri Wadatun IY. 1995. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Metanol Daun Binahong ( Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).
Ditjen POM. Farmakope Indonesia IV. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI.
Depertemen Kesehatan RI. 2013. Pedoman Teknologi Berbasis Ekstrak. Jakarta.
Depertemen Kesehatan RI. 2000. DP. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI.
Manaf A. 2014. Insulin, Mekanisme Sekresi dan Metabolisme. In: Siti S, Idrus A, Aru W, Marcellus S, Bambang S, Ari F et al, editor. Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing. p. 2352–6.
Tjay TH RK. 2001. Obat-obat Penting. V. p. 639-713.
Irdalisa et al. 2015. Pengaruh Pemberian Glukosa Darah Pada Tikus Setelah Penyuntikan Aloksan Sebagai Hewan Model Hiperglikemik.Skripsi.
Nasrudin et al. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstak Biji Jengkol Terhadap Kadar HDL Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley yang diinduksi Aloksan. Skripsi.
Akbar Budhi. 2010. Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif yang Berfungsi Sebagai Bahan Antifertilitas.
st ed. Jakarta. p. 6-7
Luthpi widya putri, Umi yuniarni siti hazar. 2015. Uji Efek Antihiperglikemia Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Alpukat dan Biji Alpukat (Percea americana Mill) Terhadap Mencit Jantan yang diinduksi Aloksan. ISSN 2460-6472.
Rizky Bayu Ajie. 2014. White Dragon Fruit (Hylocereus undatus) Potential as Diabetic Melitus Treatment. J Major.
H Atiqoh. 2017. Uji Antidiabetik Infusa Kelopak Bunga Rosella (Hibicus sabdariffa Linn.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang diinduksi
Glukosa. Skripsi.
Kristianti PA. 2007. Isolasi dan Identifikasi glikosida saponin pada Herba Krokot. Skripsi.