SOCIAL CLIMBER DI INSTAGRAM : SELF-FRAMING DENGAN MEDIA BARU SEBAGAI ALAT (STUDI KASUS : MASYARAKAT BENGKULU, BENGKULU)

Authors

DOI:

https://doi.org/10.37090/jmp.v3i2.1283

Keywords:

Cyberculture, Expectation Value Theory, New Media, Social Climber, Social Media

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin modern mempercepat arus globalisasi dan turut mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Saat ini, semakin banyak orang yang berkomunikasi berdasarkan pengaruh dan kelas sosial. Fenomena berupa usaha tertentu yang dilakukan untuk bisa mendapatkan “tiket” yang membawa mereka ke tingkatan yang dianggap ideal atau seringkali disebut “social climbing”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memahami bagaimana Instagram menjadi alat aktualisasi diri untuk mendapatkan pengakuan atas status sosial yang lebih tinggi. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan dan literatur lain. Hasil dari penelitian ini, menjelaskan alasan kenapa mereka memilih menggunakan media Instagram. Serta bagaimana para social climber di Bengkulu membingkai diri mereka dengan suatu realitas tertentu sesuai dengan apa yang mereka inginkan termasuk motif mereka melakukan hal tersebut. Social climber muncul sejalan dengan tuntutan lingkungan pergaulan seseorang, apa yang orang lain miliki, kemana orang tersebut pergi dan bagaimana orang-orang menghabiskan waktu menjadi fokus orientasi hidup kaum muda terhadap kaum muda yang lain saat ini. Penggunaan media sosial dengan kurang proporsional yang terkadang mencerminkan hal yang berbanding jauh dengan kenyataan yang ada.

References

Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). (2022). Profil Internet Indonesia 2022.

Bogdan, R. & S. J. T. (1992). Pengantar Metode Kualitatif. Usaha Nasional.

Bungin, B. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif (1st ed.). Kencana.

Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga.

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68. https://doi.org/10.1016/J.BUSHOR.2009.09.003

Kriyantono, R. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media. Prenada Media Group.

Littlejohn, S. W. (1996). Theories of Human Communication. Thomson Wadsworth.

Mulyana, A. (2006). Sosiologi Komunikasi (Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB).

PERMATASARI, U. (2013). KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM DRAMATURGI PRIBADI “SOCIAL CLIMBER” PADA KELOMPOK PERGAULAN DI KEMANG JAKARTA SELATAN. Univeritas Esa Unggul, 0(0).

Usman, H., & Akbar, P. S. (2009). Metodologi penelitian sosial. Bumi Aksara.

Wood, J. T. (2017). Communication Mosaics : An Introduction to The Field of Communication 8th. Ed. (8th ed.). Cengage Learning.

Published

2023-12-30

How to Cite

Deny Febrian. (2023). SOCIAL CLIMBER DI INSTAGRAM : SELF-FRAMING DENGAN MEDIA BARU SEBAGAI ALAT (STUDI KASUS : MASYARAKAT BENGKULU, BENGKULU). Journal Media Public Relations, 3(2), 53–60. https://doi.org/10.37090/jmp.v3i2.1283

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.