POLA KOMUNIKASI REMAJA DALAM PELESTARIAN BUDAYA
STUDI PADA ACARA SAMBAYAN BUJANG GADIS DI PEKON WAYKERAP KECAMATAN SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2024
DOI:
https://doi.org/10.37090/jmp.v5i1.2543Keywords:
Sambayan Bujang Gadis, komunikasi remaja, pelestarian budayaAbstract
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, namun globalisasi dan modernisasi menyebabkan penurunan minat generasi muda dalam melestarikan tradisi lokal. Salah satu tradisi yang mengalami tantangan dalam pelestariannya adalah Sambayan Bujang Gadis di Pekon Waykerap, Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi remaja dalam pelestarian budaya melalui acara Sambayan Bujang Gadis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi remaja dalam acara ini terdiri dari komunikasi antar generasi, komunikasi sebaya, dan komunikasi digital. Komunikasi antar generasi berperan dalam transfer nilai budaya, komunikasi sebaya memperkuat keterlibatan sosial, sedangkan komunikasi digital menjadi sarana modern dalam mempromosikan dan mempertahankan eksistensi budaya. Dengan memahami pola komunikasi ini, strategi pelestarian budaya dapat lebih efektif diterapkan.
References
Azizah, M., Hubeis, A. V. S., & Wibowo, C. T. (2017). Pola Komunikasi Keluarga Wanita Pekerja Malam terhadap Pengasuhan Anak. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 15(2), 109.
Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Indonesia 2021. Jakarta: BPS.
Choiriyati, S. (2024). Peranan Media Cetak (Majalah Ummi) dalam Meningkatkan Pemahaman Nilai-Nilai Keagamaan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 21.
Dinas Kebudayaan Provinsi Lampung. (2022). Laporan Penelitian Partisipasi Remaja dalam Tradisi Adat Lampung Pepadun. Bandar Lampung: Dinas Kebudayaan.
Effendy, O. U. (2017). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fitriani, E., Suharno, S., & Agung, I. (2020). Partisipasi Remaja Lampung dalam Kegiatan Adat Tradisional. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12(2), 45-56.
Handayani, P., & Suryana, A. (2024). Digitalisasi Budaya: Peluang dan Tantangan. Bandung: Pustaka Digital Nusantara.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Survei Nasional: Keterlibatan Remaja dalam Budaya Lokal. Jakarta: Kemendikbud.
Liliweri, A. (2014). Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Mulyana, D. (2018). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prasetyo, M., & Anwar, T. (2021). Pemertahanan Bahasa Daerah di Era Globalisasi. Bandung: Penerbit ITB.
Pratiwi, A. (2023). Dinamika Komunikasi Generasi Muda dalam Budaya Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Putri, A., dkk. (2021). Pergeseran Partisipasi Pemuda dalam Tradisi Adat Lampung. Jurnal Sosiologi, 16(2), 123-145.
Rahmawati, dkk. (2022). Hudoq Dayak Bahau: Studi Perubahan Partisipasi Pemuda dalam Tradisi Adat. Samarinda: Universitas Mulawarman Press.
Sedyawati, E. (2014). Kebudayaan di Nusantara: Dari Keris, Tor-tor sampai Industri Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Widiastuti, dkk. (2020). Transformasi Ritual Ngaben di Era Modernisasi. Denpasar: Udayana University Press.
Wulandari, dkk. (2022). Perubahan Sosial dalam Tradisi Sambayan Bujang Gadis di Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Yulianti, A., & Saptono, H. (2021). Partisipasi Remaja dalam Upacara Begawi: Analisis Historis dan Sosiokultural. Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung.
Yusuf, Z. (2019). Pola Komunikasi Remaja dalam Melestarikan Budaya Melayu di Kota Tanjungpinang. Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 78-92.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal Media Public Relations

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.